MEDAN — Dunia sepakbola Indonesia berduka. Ronny Pasla, legenda kiper PSMS Medan dan Timnas Indonesia era 60-an hingga 70-an, meninggal dunia dini hari tadi pukul 01.26 WIB di Jakarta, Senin (24/11/2025).
Lahir di Medan, 15 April 1946, Ronny dikenal sebagai penjaga gawang andal yang membawa PSMS dan Timnas meraih sejumlah prestasi membanggakan.
Pemerhati sepakbola Sumut, Indra Efendi Rangkuti, menyampaikan duka cita mendalam.
Baca Juga: Bupati Simalungun Lepas Kontingen LASQI Menuju Lomba Qasidah Tingkat Provinsi, Dorong Seni Islami Tetap Modern "Berita ini menimbulkan dukacita bagi seluruh pecinta sepakbola, khususnya PSMS, karena Ronny Pasla adalah sosok penting pada era kejayaan PSMS dan Timnas," kata Indra.
Awal karier Ronny sebenarnya di tenis. Ia sempat memperkuat tim tenis Sumut untuk PON 1965, namun ajang tersebut batal.
Sang ayah kemudian menyarankan Ronny beralih ke sepakbola karena tinggi badannya 184 cm cocok sebagai kiper.
Bakatnya cepat dilirik pelatih Dinamo, anggota PSMS, dan kemudian PSMS Junior, di bawah bimbingan Ramli Yatim.
Ronny memulai gemilang kariernya di Suratin Cup 1967, membawa PSMS Junior juara bersama Persija Junior.
Tidak lama, ia pindah ke Bintang Utara dan terus mengasah kemampuan hingga dipercaya menjadi kiper utama PSMS dalam putaran final Kejurnas PSSI 1967.
PSMS sukses meraih juara pertama setelah mengalahkan Persib 2-0.
Puncak prestasi Ronny bersama PSMS adalah menjuarai Aga Khan Gold Cup 1967 di Bangladesh.
Penampilannya membuatnya dipanggil ke Timnas Indonesia pada 1968, bersaing ketat dengan kiper Persija, Judo Hadianto.