Mataram – Tradisi perayaan Imlek di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menggembirakan anak-anak di Lingkungan Bintaro, Ampenan. Tepat pada hari pertama Tahun Baru Imlek, puluhan anak tampak riang gembira ‘berburu’ angpao di Kelenteng Po Hwa Kong, kelenteng tertua di kota tersebut.
Salah satu anak, Satria, mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan angpao dari jemaat yang datang untuk beribadah di kelenteng. “Kami dapat angpao dari koko-koko di kelenteng. Saya dapat Rp 50 ribu lebih,” ujar Satria, yang baru pertama kali merasakan tradisi Imlek ini. Satria mengaku senang bisa menabung dan membeli jajanan dengan uang angpao yang didapatkannya. “Senang sekali, ini bisa buat jajan dan ditabung,” tambahnya.
Tidak jauh berbeda dengan Yulia, anak lainnya dari Ampenan, yang juga mendapatkan angpao. “Diberikan angpao sama cece dan koko di sini. Saya dapat Rp 70 ribuan,” kata Yulia, yang merasa terkejut bisa mendapatkan angpao saat melihat perayaan Imlek di kelenteng. Akbar, anak lainnya yang juga ikut merasakan kebahagiaan ini, mendapatkan angpao dengan nominal yang bervariasi, dari Rp 2 ribu hingga Rp 50 ribu.
“Saya dapat Rp 67 ribu, nanti uangnya buat ditabung saja deh,” ujarnya. Menurut Jessica, salah satu jemaat Kelenteng Po Hwa Kong, pembagian angpao merupakan tradisi yang telah lama dilakukan oleh umat Konghucu sebagai bentuk berbagi kebahagiaan dan keberuntungan. “Kami ingin berbagi kebahagiaan di tahun baru ini dengan memberikan angpao,” jelas Jessica.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Kelenteng Po Hwa Kong berlangsung khidmat dan meriah. Sekitar 600 umat Konghucu di Mataram hadir sejak pagi hingga siang hari. Tak hanya umat lokal, sejumlah warga dari luar NTB yang berada di Mataram juga turut merayakan Imlek di kelenteng tersebut.(DTK)
(CHRISTIE)