CIANJUR — Wisatawan yang menghabiskan libur akhir tahun di Pantai Selatan Cianjur, Jawa Barat, diimbau untuk tidak berenang. Hal ini dilakukan demi mencegah potensi risiko akibat cuaca buruk yang melanda kawasan tersebut. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. “Kami mengimbau wisatawan untuk tidak berenang di pantai selatan guna menghindari risiko yang dapat ditimbulkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang,” ujar Asep kepada Kompas.com, Selasa (31/12/2024).
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Cianjur telah mendirikan pos terpadu di beberapa obyek wisata pantai dan melakukan patroli gabungan di sepanjang pesisir. Pos ini berfungsi sebagai pusat koordinasi untuk pengawasan dan penanganan jika terjadi situasi darurat. Selain itu, personel BPBD bersama relawan disiagakan selama 24 jam untuk memantau aktivitas wisatawan. “Personel juga ditempatkan di titik-titik rawan untuk memberikan informasi dan memastikan keselamatan wisatawan. Kami juga bekerja sama dengan TNI/Polri serta pemerintah setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” jelas Asep.
BPBD mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi arahan petugas di lapangan dan memantau kondisi cuaca sebelum melakukan aktivitas wisata. Keselamatan, menurut Asep, harus menjadi prioritas utama selama musim libur akhir tahun ini. “Semua pihak diharapkan tanggap terhadap perubahan cuaca yang terjadi. Jika situasi memburuk, segera cari tempat yang aman,” tegasnya. Cuaca yang tidak menentu dan kondisi ekstrem di pantai selatan menjadi pengingat penting bagi wisatawan untuk selalu berhati-hati selama berlibur. Dengan langkah antisipasi yang telah dilakukan, BPBD Cianjur berharap masyarakat dapat menikmati liburan dengan aman dan nyaman.
(christie)