JAKARTA - Raksasa teknologi Google resmi membeli 5,4 persen saham perusahaan penambang Bitcoin, Cipher Mining, dengan nilai investasi mencapai 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp50 triliun.
Kesepakatan ini menjadi bagian dari kerja sama strategis antara Cipher dengan penyedia layanan komputasi Fluidstack, yang berfokus pada pengembangan data center dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Dalam proyek ini, Cipher menyediakan 168 megawatt kapasitas data center miliknya di Barber Lake, Texas, sementara Fluidstack menyewa fasilitas tersebut. Google ikut terlibat dengan memberikan jaminan senilai 1,4 miliar dollar AS (sekitar Rp23,3 triliun) atas kewajiban sewa Fluidstack. Sebagai imbalannya, Google berhak atas waran untuk mengakuisisi 24 juta lembar saham Cipher, setara 5,4 persen kepemilikan.
Baca Juga: PINTU Hadirkan Flexi Earn Super Rate Up, Nabung Crypto Bisa Dapat Imbal Hasil Hingga 25% Awalnya, fasilitas Barber Lake dirancang untuk penambangan Bitcoin, namun kini sebagian besar dialihkan untuk kebutuhan komputasi berperforma tinggi (high-performance computing/HPC) dan AI. Kapasitas maksimum fasilitas ini mencapai 244 megawatt dengan potensi ekspansi hingga 500 megawatt berkat lahan seluas 587 hektar.
Proyek ini ditaksir menghasilkan pendapatan sebesar 3 miliar dollar AS (sekitar Rp50 triliun) dalam 10 tahun pertama, dengan opsi perpanjangan lima tahun yang berpotensi meningkatkan kontrak menjadi lebih dari 7 miliar dollar AS (sekitar Rp116 triliun).
Tren peralihan penambang kripto ke sektor AI kian meluas. CleanSpark baru-baru ini mengumumkan pendanaan 100 juta dollar AS untuk infrastruktur AI, sementara Hive Digital juga merambah layanan GPU dan AI hingga mencetak rekor pendapatan pada kuartal fiskal pertama Agustus 2025. Bahkan Core Scientific, penambang Bitcoin asal AS, telah mendiversifikasi bisnisnya ke AI sejak 2019 melalui kemitraan dengan CoreWeave yang didukung Nvidia.
Kesepakatan Google dengan Cipher menegaskan arah baru industri penambangan kripto yang mulai mengubah fokus menjadi penyedia infrastruktur untuk pasar AI global.- Raksasa teknologi Google resmi membeli 5,4 persen saham perusahaan penambang Bitcoin, Cipher Mining, dengan nilai investasi mencapai 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp50 triliun. Kesepakatan ini menjadi bagian dari kerja sama strategis antara Cipher dengan penyedia layanan komputasi Fluidstack, yang berfokus pada pengembangan data center dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Dalam proyek ini, Cipher menyediakan 168 megawatt kapasitas data center miliknya di Barber Lake, Texas, sementara Fluidstack menyewa fasilitas tersebut. Google ikut terlibat dengan memberikan jaminan senilai 1,4 miliar dollar AS (sekitar Rp23,3 triliun) atas kewajiban sewa Fluidstack. Sebagai imbalannya, Google berhak atas waran untuk mengakuisisi 24 juta lembar saham Cipher, setara 5,4 persen kepemilikan.
Awalnya, fasilitas Barber Lake dirancang untuk penambangan Bitcoin, namun kini sebagian besar dialihkan untuk kebutuhan komputasi berperforma tinggi (high-performance computing/HPC) dan AI. Kapasitas maksimum fasilitas ini mencapai 244 megawatt dengan potensi ekspansi hingga 500 megawatt berkat lahan seluas 587 hektar.
Proyek ini ditaksir menghasilkan pendapatan sebesar 3 miliar dollar AS (sekitar Rp50 triliun) dalam 10 tahun pertama, dengan opsi perpanjangan lima tahun yang berpotensi meningkatkan kontrak menjadi lebih dari 7 miliar dollar AS (sekitar Rp116 triliun).
Tren peralihan penambang kripto ke sektor AI kian meluas. CleanSpark baru-baru ini mengumumkan pendanaan 100 juta dollar AS untuk infrastruktur AI, sementara Hive Digital juga merambah layanan GPU dan AI hingga mencetak rekor pendapatan pada kuartal fiskal pertama Agustus 2025. Bahkan Core Scientific, penambang Bitcoin asal AS, telah mendiversifikasi bisnisnya ke AI sejak 2019 melalui kemitraan dengan CoreWeave yang didukung Nvidia.
Kesepakatan Google dengan Cipher menegaskan arah baru industri penambangan kripto yang mulai mengubah fokus menjadi penyedia infrastruktur untuk pasar AI global.*