SEMARANG – Proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak sesi 1 menarik perhatian publik karena memanfaatkan bambu sebagai elemen utama, sebuah konsep yang juga digunakan dalam pembangunan pagar laut. Penggunaan bambu ini bukan pertama kalinya diterapkan dalam proyek infrastruktur besar di Indonesia.
Pakar Transportasi sekaligus Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengungkapkan bahwa bambu sebelumnya juga telah digunakan dalam pembangunan proyek infrastruktur, salah satunya pada pembangunan jalur ganda kereta api Utara Jawa sekitar tahun 2009 hingga 2014. “Penggunaan bambu dalam pembangunan double track Utara Jawa, sekitar Stasiun Tawang tahun 2009 sampai 2014 sudah pernah diterapkan,” ungkap Djoko pada Sabtu (25/1/2025).
Di sisi lain, Pakar Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Mila Karmila, menyatakan bahwa penggunaan cerucuk bambu dalam pembangunan jalan tol Semarang-Demak dapat memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar. Salah satu dampak positif dari penggunaan bambu adalah kemampuannya dalam meredam penurunan muka tanah. Mila menjelaskan, bambu diketahui memiliki ketahanan terhadap kondisi jenuh air, yang membuatnya efektif dalam mencegah penurunan permukaan tanah.
Penelitian dari tenaga ahli Teknik Sipil ITB juga mendukung temuan ini. Namun, Mila menambahkan bahwa meskipun bambu bisa mengatasi penurunan muka tanah di area tertentu, dampaknya tidak sepenuhnya positif untuk kawasan sekitar. “Lokasi yang terkena matras bambu memang tidak mengalami penurunan tanah karena sudah dilindungi, namun lokasi yang tidak terkena matras bambu akan mengalami penurunan muka tanah yang semakin besar.
Ini bisa menyebabkan land subsidence di tempat lain,” jelas Mila. Mila juga menyebutkan bahwa dampak negatif dari penggunaan bambu ini sudah terlihat di beberapa daerah seperti Purwosari dan Sidogemah, Demak, Jawa Tengah. Sebelum pembangunan tol, kawasan tersebut tidak mengalami rob (banjir akibat pasang surut), namun setelah pembangunan proyek tol, daerah tersebut kini mengalami rob yang lebih parah. (christie/kps)