BATU BARA – Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, menghadapi ancaman kekeringan yang mengancam sekitar 1.500 hektare areal pesawahan, karena tidak mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi. Para petani di empat desa, yaitu Desa Kampung Kelapa, Pematang Panjang, Sukaramai, dan Desa Limau Sundai, Kecamatan Air Putih, Batu Bara, merasakan dampaknya secara langsung.
Seorang petani menyatakan bahwa sebagian besar sawah saat ini dalam kondisi kering dan retak-retak, meskipun sebelumnya telah dilakukan persiapan tanah untuk musim tanam padi. Kekeringan ini disebabkan oleh jebolnya bendungan irigasi Cinta Maju akibat banjir bulan lalu, sehingga air sungai tidak dapat mengalir ke saluran irigasi primer.
Dalam upaya mengatasi kekeringan, para petani melakukan gotong royong untuk membendung sungai dengan karung berisi pasir, namun hingga saat ini usaha tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan. Kondisi ini mengancam produksi beras di Batu Bara jika tidak segera ditangani oleh pemerintah.
Para petani sangat mengharapkan campur tangan pemerintah dalam mengatasi masalah ini, agar mereka dapat melanjutkan tanam padi dan menjaga produksi beras di daerah tersebut.
(FZ/011)