JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan rasa herannya terhadap pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau yang sering dipanggil Cak Imin, yang menyebutnya sebagai seorang makelar. Gus Ipul menegaskan bahwa pernyataan tersebut mungkin timbul karena pengalamannya yang telah lama menjadi Ketua Umum PKB.
Gus Ipul juga turut menyentil kepemimpinan Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB, menyatakan bahwa tidak masalah jika saran yang ia berikan tidak direspons secara positif. Hal tersebut membuka jendela diskusi terkait hubungan antara PKB dengan PBNU, dengan Gus Ipul menyoroti kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh PKB dengan PBNU. Ia menekankan perlunya dilakukan evaluasi terhadap hubungan tersebut untuk meningkatkan kerjasama di masa depan.
Sementara itu, respons Cak Imin terhadap permintaan Gus Ipul agar PKB kembali ke jalan Nahdlatul Ulama (NU) setelah Pemilihan Presiden 2024, adalah dengan meminta kader dan relawan Anies-Cak Imin untuk mengabaikan pernyataan Gus Ipul. Bahkan, Cak Imin menyebut Gus Ipul sebagai makelar, sebuah istilah yang menarik perhatian publik.
Dengan pernyataan-pernyataan tersebut, munculnya perselisihan antara tokoh-tokoh penting dari NU dan PKB menimbulkan sorotan luas dari berbagai pihak. Hal ini menandakan pentingnya komunikasi dan kerjasama antara partai politik dan organisasi keagamaan dalam menghadapi dinamika politik di Indonesia.
(A/08)