TAPANULI SELATAN — Bantuan bibit padi yang disalurkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan kepada Kelompok Tani Segar di Kelurahan Tapian Nauli, Kecamatan Angkola Selatan, diduga tidak tepat sasaran dan kurang transparan dalam proses pembagiannya.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari sejumlah anggota kelompok tani terkait dengan penyaluran bantuan yang tidak sesuai dengan arahan dari instansi terkait.
Menurut keterangan beberapa warga dan anggota kelompok tani yang enggan disebutkan namanya, hingga saat ini tidak ada laporan resmi yang disampaikan kepada Pemerintah Kelurahan Tapian Nauli, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Koordinator PPL Kecamatan, Babinsa, maupun Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan mengenai distribusi bantuan tersebut.
Selain itu, terdapat dugaan penyalahgunaan pupuk bersubsidi yang mestinya diperuntukkan bagi tanaman padi sawah, padi darat, dan hortikultura.
Namun, sejumlah anggota mengindikasikan bahwa pupuk tersebut digunakan untuk pemupukan tanaman kelapa sawit secara pribadi.
Harga pupuk yang dijual kepada anggota juga dilaporkan melebihi standar harga subsidi yang ditetapkan pemerintah.
Salah satu anggota Kelompok Tani Segar menyampaikan kekhawatirannya mengenai ketidaksesuaian metode pembagian bantuan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Kami mencurigai sebagian bantuan lebih banyak digunakan untuk kepentingan pribadi pengurus kelompok tani. Oleh karena itu, kami berharap instansi terkait dapat melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan sesuai prosedur dan tepat sasaran," ujarnya.
Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mengingat program bantuan pertanian adalah salah satu upaya pemerintah untuk mendukung peningkatan produksi pangan demi ketahanan nasional dan kesejahteraan masyarakat tani.
Pihak terkait diharapkan dapat menindaklanjuti laporan ini dengan transparan dan memberikan klarifikasi agar kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan pertanian tetap terjaga.*