JAKARTA -Sebuah insiden tragis terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ketika satu unit truk kontainer mengalami patah as, mengakibatkan kontainer yang dibawanya terguling dan menimpa kabin truk. Dalam peristiwa yang terjadi pada Kamis malam, 26 September 2024, sekitar pukul 22.00 WIB, sopir truk yang diketahui berinisial AS (32) meninggal dunia di lokasi kejadian akibat terhimpit peti kemas tersebut.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Indrawienny Panjiyoga, menjelaskan bahwa kontainer yang dibawa sopir kedorong ke depan, mengakibatkan kabin kemudi tertekan oleh muatan. “Sopir terimpit dan meninggal dunia,” ujar Indrawienny Jumat (27/9/2024).
Menurut keterangan yang diperoleh dari pihak kepolisian, insiden bermula ketika sopir berusaha memutar arah di area Graha Segara Koja, Pelabuhan Tanjung Priok. “Sopir memutar arah di haluan yang sempit,” lanjutnya. Hal ini menyebabkan truk mengalami patah as dan memicu muatan kontainer untuk menyeruduk bagian depan truk.
Dari hasil keterangan saksi di lokasi kejadian, sopir diketahui memutar arah namun tidak sesuai dengan tempat yang telah ditentukan. “Sehingga dengan haluan putar yang sempit menyebabkan as truk patah dan muatan kontainer menyeruduk menimpa bagian depan truk,” pungkasnya.
Pihak kepolisian segera melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan tentang insiden tersebut. Korban yang merupakan warga Koja, Jakarta Utara, ditemukan dalam keadaan terjepit di kabin truk.
Kejadian ini kembali mengingatkan tentang pentingnya keselamatan di area pelabuhan yang kerap kali padat dengan aktivitas lalu lintas angkutan barang. Pihak berwenang diharapkan dapat melakukan evaluasi dan peningkatan pengawasan di area pelabuhan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Sementara itu, proses evakuasi dan penyelidikan masih berlangsung untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai detail kejadian ini. Para pekerja di pelabuhan dan pihak terkait diharapkan dapat lebih berhati-hati dan mematuhi prosedur keselamatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kejadian ini merupakan tragedi yang tidak hanya menghilangkan nyawa seorang sopir, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja di lingkungan yang berisiko tinggi seperti pelabuhan. Pihak berwenang diharapkan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terjadinya kecelakaan fatal di masa depan.(N/014)