BANDA ACEH – Ratusan warga dari berbagai kalangan di Aceh menggelar aksi menuntut Presiden Prabowo Subianto segera menetapkan banjir dan longsor di Sumatera sebagai bencana nasional.
Massa juga meminta pemerintah membuka akses bagi komunitas internasional untuk menyalurkan bantuan.
Pantauan bitvonline.com , aksi berlangsung di depan Masjid Raya Baiturrahman, Kamis (18/12/2025), di tengah hujan deras.
Baca Juga: BNPB Percepat Penanganan Banjir dan Longsor Tiga Provinsi di Sumatera, Prioritaskan Evakuasi dan Kebutuhan Dasar Warga Para peserta membawa spanduk tuntutan dan bendera putih sebagai simbol darurat.
Koordinator aksi Rahmad Maulidin mengatakan pemerintah hingga saat ini belum mengambil kebijakan strategis terkait bencana yang terjadi tiga pekan lalu.
"Kami menuntut pemerintah pusat segera menetapkan status darurat bencana nasional untuk banjir dan longsor di Sumatera," ujarnya.
Maulidin menambahkan, pemerintah juga perlu membuka akses bantuan internasional.
Menurutnya, menolak bantuan luar negeri justru memperlambat pemulihan korban serta perbaikan infrastruktur terdampak.
"Pemerintah perlu hadir melalui kebijakan nyata, bukan sekadar mengunjungi kamp pengungsi," kata Maulidin.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh terus bertambah, mencapai 1.059 jiwa.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebutkan, tambahan enam korban tewas ditemukan di Aceh Utara (2 jiwa) dan Tapanuli Tengah, Sumut (4 jiwa).
Rinciannya per provinsi:Aceh: 451 meninggalSumatera Utara: 364 meninggalSumatera Barat: 244 meninggal