TAPANULI TENGAH – Curah hujan tinggi dan berkepanjangan beberapa waktu terakhir memicu bencana banjir di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Bencana ini menimbulkan kerusakan permukiman warga, kerugian harta benda, hingga korban jiwa.
Seiring munculnya isu bahwa PT Tri Bahtera Srikandi (PT TBS) menjadi penyebab banjir, pihak perusahaan melalui Humas PT TBS, Rizky Pasaribu, menegaskan Rabu (17/12/2025) bahwa aliran sungai dari lahan perusahaan tidak melewati Desa Garoga, melainkan mengarah ke Desa Sibabangun, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Baca Juga: Bupati dan Wabup Karo Hadiri Perayaan Natal GBI Sumut–Aceh, Tegaskan Peran Keluarga dalam Masyarakat "Perusahaan membantah menjadi penyebab banjir di Desa Garoga. Saat ini, fokus kami adalah penanganan bencana dengan menurunkan alat berat untuk menormalisasi aliran sungai serta menyalurkan bantuan obat-obatan, sandang, dan pangan bagi masyarakat terdampak," ujar Rizky.
Rizky menambahkan, perizinan pengelolaan lahan PT TBS telah lengkap sejak awal 2025, dan koordinasi telah dilakukan dengan empat desa di sekitar perusahaan.
Selain itu, 90 persen tenaga kerja perusahaan merupakan putra-putra daerah setempat.
Terkait plasma yang dikelola PT TBS, Rizky menjelaskan bahwa hal tersebut masih dalam tahap pengajuan pembentukan, dan prosesnya dilakukan bersama masyarakat sesuai permintaan mereka.
Senada, Zega, salah seorang warga setempat, menyampaikan bahwa PT TBS beroperasi sejak Mei 2025 dengan koordinasi penuh bersama pemerintah desa dan masyarakat.
Ia menekankan bahwa aliran sungai perusahaan mengarah ke Tapanuli Tengah, bukan Tapanuli Selatan.
"Pada situasi bencana seperti ini, seharusnya kita tidak saling menyalahkan. Mari bergandengan tangan mengatasi bencana agar masyarakat bisa pulih kembali," ungkap Zega.*
(ad)