MEDAN — Jembatan gantung di Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli, tidak dapat dilalui warga dan pengendara sepeda motor selama dua pekan terakhir akibat kerusakan pada bagian ujung jembatan.
Kondisi ini menyulitkan mobilitas warga, terutama pekerja yang setiap hari melintas menuju Kawasan Industri Medan (KIM).
Jembatan gantung Kota Bangun selama ini menjadi akses penghubung penting antara sejumlah kawasan di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Baca Juga: Sudah UHC, Warga Medan Masih Dipersulit Berobat? Ini Kata Dodi Simangunsong Jalur ini kerap digunakan sebagai jalan pintas karena mampu memangkas jarak tempuh dan waktu perjalanan, khususnya pada jam berangkat dan pulang kerja.
Kerusakan jembatan terjadi setelah tanah di sisi timur dan barat ujung jembatan amblas, tergerus banjir Sungai Deli yang melanda kawasan tersebut sekitar dua pekan lalu.
Warga khawatir jembatan gantung tersebut berpotensi putus jika tetap dilalui.
Akibat kondisi tersebut, warga dan pengendara sepeda motor terpaksa menggunakan jalan setapak di bantaran Sungai Deli melalui wilayah Kelurahan Tanjung Mulia.
Jalur alternatif ini memaksa warga memutar dengan jarak tambahan lebih dari 500 meter untuk mencapai jembatan lain.
Sejumlah warga berharap pemerintah segera mengambil langkah perbaikan.
Sebelumnya, pada masa kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution, pemerintah kota pernah menyampaikan rencana untuk merenovasi jembatan gantung Kota Bangun menjadi jembatan permanen dengan lebar sekitar 7 meter dan panjang 30 meter, sehingga dapat dilalui kendaraan roda empat.
Renovasi tersebut dinilai penting untuk meningkatkan kapasitas jembatan sekaligus mengurai kemacetan yang kerap terjadi pada pagi dan sore hari.
Hingga kini, warga masih menunggu realisasi perbaikan guna memulihkan akses transportasi di kawasan Medan Deli dan sekitarnya.*