MEDAN – Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat bencana alam yang melanda provinsi itu bertambah menjadi 338 orang.
Data tersebut tercatat hingga Senin (8/12) pukul 17.00 WIB.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyebutkan bahwa angka korban meninggal mengalami penambahan delapan orang dibandingkan data sebelumnya yang tercatat 330 orang pada Minggu, 7 Desember 2025.
Baca Juga: Relawan ICMI Aceh Berlabuh di Kuala Langsa, Siap Distribusikan Bantuan Banjir ke Aceh Tamiang "Data ini merupakan update sementara yang diterima Pusdalops PB Sumut hingga pukul 17 WIB hari ini," ujar Sri Wahyuni.
Pusdalops PB mencatat, korban meninggal tersebar di 12 dari 18 kabupaten/kota terdampak bencana. Rinciannya sebagai berikut:- Kabupaten Tapanuli Tengah: 110 orang- Kabupaten Tapanuli Selatan: 85 orang- Kota Sibolga: 53 orang- Kabupaten Tapanuli Utara: 36 orang- Kabupaten Humbang Hasundutan: 9 orang- Kota Medan: 12 orang- Kabupaten Langkat: 11 orang- Kabupaten Deliserdang: 17 orang- Kabupaten Pakpak Bharat: 2 orang- Kabupaten Nias dan Nias Selatan: 1 orang masing-masing- Kota Padangsidimpuan: 1 orang
Sri Wahyuni menambahkan, berbagai upaya penanganan bencana telah dilakukan oleh masing-masing wilayah bersama pihak terkait, termasuk evakuasi korban, distribusi bantuan logistik, dan pemulihan infrastruktur yang terdampak.
"Perkembangan situasi bencana dan data korban akan terus diinformasikan secara berkala," tambahnya.
Sebanyak 18 kabupaten/kota terdampak bencana alam di Sumut antara lain: Kota Medan, Kota Tebingtinggi, Kota Binjai, Kota Padangsidimpuan, Kota Sibolga, Kabupaten Deliserdang, Serdang Bedagai, Langkat, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Nias, Nias Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Asahan, Batubara, dan Mandailing Natal.*
(at/ad)