TAPUT– Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan material kayu yang menyumbat aliran Sungai Garoga, Tapanuli Utara, merupakan kombinasi antara pohon tumbang alami dan material kayu yang masuk tidak alami ke badan sungai.
Pernyataan itu disampaikan Hanif, usai meninjau kondisi banjir di wilayah DAS Batang Toru dan Garoga di Sumatera Utara, Sabtu (6/12/2025).
"Kami memastikan bahwa material kayu yang memenuhi aliran sungai bukan berasal dari hulu Batang Toru. Namun proses pemeriksaan tetap dilakukan secara rinci," ujar Menteri Hanif.
Baca Juga: Prabowo Kembali ke Aceh: Fokus Penanganan Bencana dan Evakuasi Warga Ia menegaskan, apabila ditemukan pihak yang sengaja membuang atau membiarkan material kayu masuk ke sungai hingga meningkatkan risiko banjir, tindakan hukum, termasuk pidana, akan segera diterapkan.
Kunjungan Menteri Hanif juga mencakup pemantauan titik terdampak, dialog dengan warga terdampak, serta verifikasi udara untuk melihat pola distribusi material kayu.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan, dampak banjir diperparah oleh kombinasi faktor alamiah dan non-alamiah.
KLH/BPLH menambahkan satu perusahaan lagi ke daftar penghentian sementara kegiatan usaha, sehingga total empat perusahaan dihentikan operasionalnya hingga proses audit lingkungan selesai.
Langkah ini dimaksudkan untuk mencegah aktivitas usaha memperburuk kondisi hidrologi dan mengancam keselamatan masyarakat.
"Penanganan bencana ini harus dimulai dari fakta di lapangan dan kajian lingkungan yang akurat. Bila ada yang sengaja merusak fungsi hulu DAS, hukum akan menindak tegas demi keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan," tegas Hanif.
Tim kajian lingkungan yang melibatkan akademisi, pakar lingkungan, dan auditor independen akan menelusuri sumber kayu, pola pergerakan material, serta potensi pelanggaran pemanfaatan ruang sebelum menentukan langkah pemulihan dan penegakan hukum.*
(at/ad)