SUBULUSSALAM, ACEH – Banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa wilayah di Subulussalam Aceh beberapa hari terakhir menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur publik.
Wali Kota Subulussalam, M. Rasyid Bancin, menyebutkan kerugian akibat bencana hidrometeorologi ini mencapai puluhan miliar rupiah, termasuk kerusakan jembatan, jalan, hingga sekolah, serta korban jiwa.
"Kerugian ada puluhan miliar rupiah karena cukup banyak infrastruktur yang rusak akibat bencana ini. Tidak saja infrastruktur tetapi juga korban jiwa dan lainnya," kata Rasyid, Senin (1/12/2025).
Baca Juga: Warga Aceh Timur Terisolasi akibat Banjir Dua Meter: “Kami Mulai Kelaparan” -Dua sekolah dasar: SD Desa Jabi-Jabi, Kecamatan Sultan Daulat, dan SDN Muara Batu-Batu, Kecamatan Rundeng.-Tanggul penahan banjir di Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat, ambruk sebagian. Perbaikan diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 9 miliar.-Dua ruas jalan rusak berat: Jalan Subulussalam-Runding di Desa Sikalondang sepanjang 300 meter dan ruas jalan Makam Sultan Daulat sepanjang 50 meter.-Lima jembatan rusak berat: -Jembatan gantung Namo Kongker, 60 meter, Desa Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri. -Jembatan gantung Nantampuk, 50 meter, Desa Lae Mbersih, Kecamatan Penanggalan. -Jembatan gantung Pegayo, 70 meter, Desa Pegayo, Kecamatan Simpang Kiri.
Total estimasi kerusakan sarana dan prasarana, termasuk jembatan, diperkirakan mencapai Rp 52,9 miliar.
Pemerintah daerah bersama masyarakat setempat kini tengah berupaya mempercepat pemulihan infrastruktur agar aktivitas masyarakat dan pelayanan publik kembali normal.*
(d/dh)