TAPANULI SELATAN – Prajurit Kodam I/Bukit Barisan (Kodam I/BB) bersama tim BNPB dan relawan membangun jembatan darurat di Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Jembatan ini dibuat untuk membantu warga yang terisolasi akibat banjir yang melanda wilayah tersebut sejak beberapa hari terakhir.
Kapendam I/BB Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap menjelaskan, pembangunan jembatan darurat dilakukan setelah akses utama warga putus total akibat tingginya debit air sungai yang meluap dan merusak jalur penghubung.
Baca Juga: Tragedi Banjir Sumbar: 6 Jembatan Rusak, Kerugian Capai Rp202 Miliar "Jembatan darurat ini dibuat dari batang kayu yang hanyut terbawa banjir, kemudian disusun sedemikian rupa sehingga dapat dilintasi pejalan kaki," kata Asrul di Medan, Minggu (30/11/2025).
Meski tidak memiliki struktur penopang permanen, jembatan sementara ini memungkinkan mobilitas warga dari Batang Toru menuju Kota Sibolga dan sebaliknya.
Selain itu, jalur ini mempercepat distribusi bantuan logistik serta memudahkan evakuasi warga di daerah terdampak.
Kapendam menegaskan, langkah ini dilakukan untuk memastikan warga tidak lagi terisolasi dan bantuan dapat segera menjangkau wilayah terdampak.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah sampai kondisi kembali normal," ujarnya.
Sebelumnya, Satgas Penanggulangan Bencana Kodam I/BB mengevakuasi jenazah seorang laki-laki yang ditemukan meninggal dunia akibat banjir di Desa Aek Nadol, Kecamatan Batang Toru, pada Sabtu (29/11/2025).
"Jenazah korban tersangkut di tumpukan potongan kayu yang hanyut terbawa arus banjir," ujar Asrul.
Dengan upaya cepat ini, pemerintah daerah dan Kodam I/BB berharap korban terdampak dapat segera menerima bantuan, sementara jalur transportasi darurat dapat menjaga kelangsungan aktivitas warga di tengah bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Tapanuli Selatan.*