MEDAN — Rentetan banjir dan longsor yang melanda Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh sejak pekan lalu menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar.
Hingga Sabtu, 29 November 2025, tercatat 272 orang meninggal dunia dan 286 orang masih dalam pencarian.
Data terbaru yang dirilis Polda Sumut menunjukkan bencana di wilayah tersebut menjadi salah satu yang terbesar dalam satu dekade terakhir.
Baca Juga: BPBD Update Korban Banjir–Longsor Sumut: 127 Tewas, 104 Hilang 147 orang meninggal dunia, 174 orang hilang, dan lebih dari 28 ribu warga mengungsi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengatakan sejak 24–29 November 2025 terjadi 488 kejadian bencana di Sumut dengan total 1.076 korban.
"Prioritas utama adalah penyelamatan jiwa, pencarian korban hilang, dan pemulihan masyarakat," kata Ferry.
Tapanuli Tengah Jadi Daerah Terparah
Kabupaten Tapanuli Tengah mencatat dampak paling berat dengan 56 kejadian, 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 hilang.
Kota Sibolga berada di urutan berikutnya dengan 33 korban meninggal dan 56 orang hilang.
Daerah lain seperti Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, dan Mandailing Natal juga melaporkan peningkatan longsor dan banjir yang memaksa ribuan warga mengungsi ke gedung olahraga, gereja, dan bangunan publik lainnya.
Lebih dari 3.500 personel TNI–Polri dikerahkan untuk membuka jalur terputus, evakuasi korban, distribusi logistik, hingga pelayanan kesehatan darurat.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyebut jumlah korban di Sumut berpotensi bertambah karena masih ada titik longsor yang belum bisa dijangkau.Sumatera Barat: 61 Meninggal, 90 Masih Dicari