MEDAN — Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara terus bertambah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut mencatat 127 orang meninggal dunia dan 104 orang masih hilang hingga Sabtu, 29 November 2025.
"Data sementara meninggal dunia 127 orang, hilang 104 orang," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, dalam keterangannya.
Baca Juga: Listrik Padam dan BBM Langka, Wali Kota Medan Panggil PLN dan Pertamina Kabupaten Tapanuli Selatan menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal dunia terbanyak, yakni 44 orang.
Sementara jumlah korban hilang paling banyak berada di Kota Sibolga yang mencapai 48 orang.
Total warga terluka tercatat 152 orang, sedangkan pengungsi mencapai 11.139 jiwa.
Laporan BPBD juga merinci sebaran korban meninggal dunia dan hilang di delapan wilayah terdampak:
Sebaran Korban Tewas dan Hilang- Kabupaten Deli Serdang: 5 tewas, 4 hilang- Kabupaten Humbang Hasundutan: 6 tewas, 4 hilang- Kabupaten Pakpak Bharat: 2 tewas- Kota Padangsidimpuan: 1 tewas- Kabupaten Tapanuli Tengah: 34 tewas, 33 hilang- Kabupaten Tapanuli Selatan: 44 tewas, 3 hilang- Kota Sibolga: 30 tewas, 48 hilang- Kabupaten Tapanuli Utara: 5 tewas, 12 hilang
Banjir dan longsor yang dipicu curah hujan ekstrem telah merusak permukiman, memutus akses jalan, dan menenggelamkan sejumlah fasilitas umum.
Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri masih melakukan proses pencarian serta evakuasi di sejumlah titik yang masih sulit dijangkau.
Otoritas daerah telah menetapkan status darurat bencana dan mempercepat pendistribusian logistik untuk puluhan ribu warga terdampak di berbagai wilayah Sumut.*