BENER MERIAH — Akses transportasi ke Kabupaten Bener Meriah, Aceh, saat ini terputus total akibat banyaknya jembatan dan jalan yang rusak diterjang banjir dan longsor.
Akibatnya, logistik menipis dan ribuan warga terdampak bencana sangat membutuhkan bantuan.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bener Meriah, Ilham Abdi, empat kecamatan masih terisolir karena tidak ada akses transportasi baik dari Aceh Utara maupun Bireuen.
Baca Juga: Gubernur Sumut Bobby Nasution Terbang ke Sibolga dan Tapteng Tinjau Banjir Bandang dan Longsor Upaya pengiriman logistik terpaksa dilakukan dengan jalan kaki.
"Kami butuh bantuan karena logistik sangat minim," ujar Ilham, Jumat (28/11/2025).
Empat kecamatan yang terisolir meliputi Gajah Putih, Pintu Rime Gayo, Syiah Utama, dan Mesidah, dengan sekitar 10 ribu pengungsi yang hingga kini belum tersentuh bantuan makanan.
Untuk Kecamatan Permata, sebagian wilayah juga masih sulit dijangkau.
Ilham menekankan, kebutuhan mendesak mencakup sembako, BBM, susu bayi, selimut, dan perlengkapan dasar lainnya.
Ia menegaskan, pengiriman logistik satu-satunya dapat dilakukan via udara karena akses darat putus total.
Bencana ini telah menelan korban jiwa. Data sementara menunjukkan 11 warga meninggal dunia dan 13 orang hilang akibat banjir dan longsor di Bener Meriah.
Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap warga yang hilang.
Situasi ini menegaskan urgensi penanganan darurat di Bener Meriah.