MEDAN - Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Rabu malam hingga Kamis, 27 November 2025, menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk kawasan Jalan Pintu Air IV, Kecamatan Medan Johor.
Wilayah ini menjadi salah satu daerah yang paling terdampak parah akibat meluapnya aliran sungai di sekitar kawasan Kampus Universitas Al Azhar.
Ketinggian air yang mencapai hampir setinggi leher orang dewasa membuat puluhan rumah kontrakan mahasiswa dan permukiman warga tidak lagi aman untuk ditempati.
Baca Juga: Polda Sumut Turun Tangan Cepat, Evakuasi Warga Medan Terdampak Banjir Banyak mahasiswa yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka karena air naik begitu cepat pada dini hari.
Kepanikan pun terjadi saat warga dan mahasiswa berbondong-bondong mencari tempat lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.
Melihat kondisi tersebut, Universitas Al Azhar segera membuka GOR kampus sebagai lokasi pengungsian darurat.
Ratusan mahasiswa dan masyarakat sekitar langsung diarahkan ke lokasi tersebut untuk mendapatkan perlindungan.
Rektor Universitas Al Azhar, Dr. Ir. Mawardi, ST, MT, turun langsung mengawasi proses evakuasi dan memastikan seluruh fasilitas pengungsian dapat berfungsi dengan baik.
Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 200 mahasiswa dan puluhan warga mengungsi di GOR kampus.
"Sejak air mulai naik, para dosen, pegawai, dan pihak keamanan kampus langsung bergerak. Kami menyediakan makanan, minuman, alas tidur, selimut, hingga kebutuhan dasar lainnya. Pemerintah setempat melalui Kepling juga ikut hadir memberikan bantuan," ujar Rektor Mawardi.
Ia menjelaskan bahwa pihak kampus tetap berkomitmen memastikan keselamatan seluruh mahasiswa, terutama yang tinggal di kost dan kontrakan sekitar kampus.
Menurutnya, kondisi banjir kali ini menjadi yang terparah dalam beberapa tahun terakhir, sehingga penanganannya membutuhkan kesiapsiagaan ekstra.