MEDAN – Menyambut musim hujan yang diperkirakan berlangsung beberapa bulan ke depan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mengambil langkah antisipatif untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Langkah ini meliputi mitigasi risiko banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di berbagai wilayah rawan.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Togap Simangunsong, saat membuka Rapat Kesiapsiagaan Musim Hujan dan Tindak Lanjut Hasil Rapat Koordinasi Banjir Bandang akibat Bencana Hidrometeorologi Basah di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Kamis (9/10/2025).
Baca Juga: Digitalisasi dan Transparansi Jadi Senjata Pemkab Simalungun Capai Target PAD 2025 Rapat digelar di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan.
Togap menjelaskan, lima langkah strategis telah disepakati. Pertama, pembentukan tim terpadu (task force) yang melibatkan unsur pemerintah, lembaga teknis, aparat penegak hukum, akademisi, dan masyarakat.
"Tim ini akan menyusun rencana aksi nyata dalam pengendalian dan mitigasi banjir bandang," ujar Togap.
Kedua, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) dan lembaga terkait diminta memberikan masukan serta rekomendasi konkret, termasuk terkait pendanaan, sumber daya manusia, dan sinergi lintas program.
Langkah ketiga, meningkatkan edukasi masyarakat di wilayah rawan bencana terkait pelestarian hutan, pengelolaan sungai, dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman hidrometeorologi.
Keempat, memperkuat kolaborasi dengan lembaga seperti BMKG, BPDAS, BWS, TNGL, dan BKSDA untuk melakukan pemantauan dan peringatan dini secara berkelanjutan.
Sementara langkah kelima adalah mendorong keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam pengawasan dan perawatan lingkungan, agar kesadaran menjaga hutan dan sungai sebagai sumber kehidupan semakin meningkat.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I, Hendro Nugroho, menyampaikan, puncak musim hujan di Sumut diprediksi terjadi pada Oktober hingga November 2025, dengan curah hujan bulanan berada pada kategori sedang hingga sangat tinggi.
"Wilayah Sumut diperkirakan akan mengalami peningkatan curah hujan signifikan dalam beberapa hari ke depan, dengan intensitas lebat hingga sangat lebat. Pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi," katanya.