TAPANULI SELATAN– Menghadapi kondisi kekeringan yang melanda wilayah Arse dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir, keluarga besar SMA Negeri 1 Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan, menggelar salat istisqa pada Jumat pagi (29/8/2025).
Pelaksanaan salat yang bertujuan untuk memohon turunnya hujan ini dipimpin oleh seorang ustaz serta diikuti oleh seluruh guru dan siswa di halaman sekolah.
Suasana khidmat dan penuh harap tampak menyelimuti kegiatan yang digelar sebagai bentuk ikhtiar spiritual di tengah musim kemarau berkepanjangan.
Kepala Sekolah SMAN 1 Arse, Imam Praja Siregar, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga pengingat bagi seluruh warga sekolah untuk memperkuat keimanan dan kepedulian terhadap lingkungan.
"Hari ini kami berikhtiar dengan melaksanakan salat istisqa, memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan yang membawa rahmat dan keberkahan, serta mengakhiri kekeringan yang melanda beberapa wilayah sekitar," ujar Imam Praja Siregar.
Dalam tausiyah yang disampaikan sebelum pelaksanaan salat, sang ustaz mengingatkan seluruh peserta bahwa salat istisqa bukan sekadar ritual, namun bentuk "I'tirof" atau pengakuan atas dosa dan kekhilafan sebagai hamba Allah.
"Salat ini adalah pengakuan kita sebagai manusia yang lemah. Walaupun memiliki kekayaan atau jabatan, kita tetap butuh pertolongan dari Allah SWT. Salat ini adalah bentuk kerendahan hati, sekaligus permohonan ampun atas dosa-dosa yang mungkin menjadi penghalang turunnya rahmat Allah," ungkapnya.
Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mengajak generasi muda agar semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab moral dalam menjaga alam dan lingkungan sekitar.
Salat istisqa yang dilaksanakan oleh SMAN 1 Arse menjadi salah satu dari sekian banyak ikhtiar yang dilakukan masyarakat Tapanuli Selatan untuk mengatasi dampak musim kemarau yang cukup panjang dan mulai memengaruhi aktivitas sehari-hari, termasuk pertanian.
Warga sekolah berharap, melalui doa bersama ini, Allah SWT segera menurunkan hujan sebagai berkah yang dapat menyuburkan kembali tanah yang kering dan menyejukkan bumi yang panas.
Tidak hanya sebagai bentuk permohonan cuaca, kegiatan ini juga menjadi pengingat spiritual untuk selalu bersyukur dan rendah hati dalam menghadapi ujian hidup.*