KEDIRI -Anton Nugroho (32), seorang pria yang bekerja sebagai satpam di Dusun Pujomarto, Desa Ketawang, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, mengalami luka bakar cukup parah akibat ledakan petasan yang terjadi pada Minggu malam (23/3/2025). Anton saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK).
Menurut Wakil Direktur Pelayanan RSKK, Binti Ratna Khomsiyatin, luka yang dialami Anton mencakup 68,5% tubuhnya dengan luka bakar grade dua, yang berarti kerusakan tidak hanya pada lapisan kulit luar tetapi juga sampai ke lapisan yang lebih dalam.
"Luka bakarnya cukup serius dan memerlukan perawatan intensif, jika tidak ditangani dengan baik, luka tersebut bisa berkembang menjadi grade tiga," ungkap Binti.
Anton dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 00.54 WIB dengan luka bakar yang meliputi kedua kaki, dada, wajah, dan punggung.
Selain itu, ia juga mengalami gangguan pendengaran karena ledakan petasan yang mengenai bagian wajahnya. "Pendengarannya berkurang, karena memang luka bakarnya ada di daerah wajah," tambah Binti.
Meskipun kondisinya cukup serius, Binti menyebutkan bahwa kondisi pasien mulai membaik, dengan tingkat kesadaran yang kembali pulih.
Diharapkan, jika tidak ada komplikasi, kondisi Anton akan menunjukkan perbaikan dalam waktu tiga minggu mendatang.
Kapolsek Purwoasri AKP Irfan Widodo mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah memberikan garis polisi di lokasi kejadian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa Anton membuat petasan dengan cara memasukkan serbuk bahan peledak ke dalam selongsong kertas yang kemudian ditutup rapat dan dipadatkan. Nahas, selongsong petasan itu meledak secara tiba-tiba.
Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menjauhi pembuatan serta penggunaan petasan, karena selain membahayakan diri sendiri, petasan juga dapat merusak lingkungan sekitar.
(bs/n14)