MEDAN -Polda Sumatera Utara (Sumut) akhirnya membeberkan dugaan sementara penyebab kebakaran yang melanda sebagian kantor Dinas Pendidikan Sumut di Jalan Cik Ditiro, Rabu (26/2/2025) kemarin.
Hasil penyelidikan sementara menyebutkan, kebakaran diduga disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan, lalu memicu kobaran api yang membakar gedung tersebut.
Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon, mengungkapkan bahwa asal api diduga berasal dari seseorang yang merokok di kamar mandi gedung tersebut.
Puntung rokok yang masih menyisakan bara api dibuang ke jendela kamar mandi.
Di bawah jendela tersebut terdapat plafon yang dipenuhi tumpukan sampah kertas dan tisu, yang kemudian terbakar akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan.
"Asal api diduga dari adanya orang merokok di kamar mandi dan puntung rokoknya dibuang di jendela, yang mana di bawah jendela terdapat plafon yang dipenuhi tumpukkan sampah kertas dan tisu.
Sehingga puntung rokok yang masih ada apinya membakar tumpukkan sampah tersebut sehingga membuat api marak dan membesar," ujar Kompol Siti, Sabtu (1/3/2025).
Meskipun telah mengungkapkan dugaan penyebab kebakaran, polisi hingga saat ini belum mengetahui siapa yang membuang puntung rokok tersebut. Polda Sumut masih melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Sebelumnya, kebakaran tersebut sempat menjadi perhatian publik setelah api membakar sisi kiri gedung Dinas Pendidikan Sumut, tepatnya di tiga kamar mandi.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Abdul Haris, mengungkapkan bahwa kebakaran ini terjadi di tengah kabar dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 176 miliar yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kebakaran juga terjadi di tengah isu terkait dua personel Polda Sumut yang diamankan oleh pihak kepolisian karena diduga terlibat dalam pemerasan kepala sekolah di Nias.
Hingga kini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta lebih lanjut mengenai kebakaran dan dugaan keterkaitan kejadian ini dengan berbagai kasus yang tengah diselidiki.