Pinrang – Tragedi kebakaran yang melanda Ponpes DDI Patobong, Pinrang, Sulawesi Selatan, pada Rabu (9/1/2025), menewaskan seorang santri muda, Muh Zahwa (14). Zahwa ditemukan tewas di kamarnya dalam kondisi memeluk Al-Quran miliknya, sebuah pemandangan yang menyentuh hati dan menjadi sorotan publik.
Muh Zahwa dikenal sebagai santri yang rajin membaca Al-Quran dan kitab kuning. Bahkan, pada saat kebakaran terjadi, ia sedang melaksanakan Salat Dzuhur bersama santri lainnya di masjid. Begitu mengetahui kebakaran terjadi di asrama, Zahwa bergegas menuju kamarnya untuk mengambil pakaian dan Al-Quran.
“Dia sangat sabar dan pendiam, memang anak kitab yang tekun mempelajari kitab kuning,” ujar Zulkifli, Pembina Asrama Ponpes DDI Patobong Pinrang. Zulkifli juga mengungkapkan bahwa Zahwa memiliki cita-cita untuk menimba ilmu agama di Mesir, dan ia rajin mempelajari kitab kuning sebagai persiapan untuk mencapai impian tersebut.
“Dia pernah tanya saya, ‘bagaimana kalau mau ke Mesir orang belajar ustad?’, saya bilang belajar kitab kuning. Makanya dia sangat tekun,” tambah Zulkifli. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, yang menyebabkan korban terjebak di kamarnya. Kasat Reskrim Polres Pinrang, Andi Reza Pahlawan, menjelaskan bahwa setelah mendengar kebakaran, Zahwa berlari menuju kamar untuk mengambil barang-barang penting, termasuk Al-Quran miliknya.
Namun, tragisnya, Zahwa tidak bisa keluar dari kamarnya akibat terjebak api dan asap yang memenuhi ruangan. “Korban terjebak api dan asap sehingga tidak bisa keluar,” ungkap Andi Reza Pahlawan.
Muh Zahwa meninggalkan kenangan sebagai sosok santri yang penuh tekad dan cinta terhadap ilmu agama. Kepergiannya dalam tragedi kebakaran ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan lingkungan pesantren.
(christie)