BENGKALIS – Kabupaten Bengkalis, Riau, telah menjadi sorotan dalam tujuh hari terakhir karena terus dilanda kebakaran lahan dan hutan yang memprihatinkan. Meskipun telah berjalan selama seminggu, petugas pemadam kebakaran masih terus berjuang memadamkan api dengan menurunkan alat berat ke lahan gambut yang terbakar tersebut.
Menurut Kapolres Bengkalis AKBP Bimo Anggoro, terdapat tiga titik kebakaran lahan di daerah tersebut. Salah satunya adalah kebun sawit yang dimiliki oleh koperasi di Desa Tanjung Leban. Lokasi ini berbatasan dengan Pelintung, Dumai, dan telah terbakar sejak 20 Maret lalu. Luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 15 hektare, dan hingga kini masih dalam proses pemadaman dan pendinginan.
Titik kebakaran lainnya terjadi di wilayah perkebunan milik masyarakat dan hutan di Jalan Parit Lakim, Desa Sepajat, Bandar Laksamana, yang terbakar sejak 24 Maret lalu. Petugas masih berupaya memadamkan api di hari ketiga setelah kebakaran terjadi.
Sementara itu, kebakaran juga melanda wilayah hutan dan kebun masyarakat di Desa Temiang pada tanggal 26 Maret. Diduga, api berasal dari sisa kebakaran dua hari sebelumnya dan telah menyebar ke kanal di sekitarnya. Upaya pemadaman terus dilakukan oleh petugas gabungan bersama TNI, BPBD, dan Manggala Agni.
Kapolres Bimo Anggoro menegaskan bahwa seluruh lahan yang terbakar merupakan kawasan gambut dengan kedalaman mencapai 4-5 meter. Situasi ini menambah kompleksitas dalam proses pemadaman, mengingat lahan gambut cenderung sulit dijangkau dan membutuhkan perhatian khusus.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat, serta mengingatkan pentingnya upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dengan terusnya upaya pemadaman dan penanganan, diharapkan kebakaran dapat segera dipadamkan dan situasi kembali normal bagi masyarakat Bengkalis.
(K/09)