JAKARTA, — Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) DPW Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan SMAN 49 Jakarta menyelenggarakan penyuluhan anti-bullying, kekerasan di lingkungan sekolah, dan pencegahan radikalisme di era digital.
Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya keamanan, harmoni, dan karakter yang unggul di sekolah.
Bagian pertama penyuluhan berfokus pada anti-bullying, dengan narasumber Mia Kusmiyati, SE, M.AP dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta.
Baca Juga: Siswa SD Jadi Korban Mobil SPPG, Fahira Idris Minta Penanganan Medis dan Psikologis Maksimal Mia menjelaskan berbagai bentuk bullying, mulai dari kekerasan fisik, verbal, hingga cyberbullying, serta memberikan panduan praktis bagi siswa untuk mengidentifikasi, mencegah, dan melaporkan kasus bullying.
"Kita harus menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi semua siswa, tanpa adanya ketakutan akan intimidasi atau kekerasan," ujar Mia Kusmiyati. Ia menekankan pentingnya peran setiap individu—siswa, guru, orang tua, dan komite sekolah—dalam menciptakan budaya anti-bullying.
Sesi berikutnya membahas pencegahan radikalisme di era digital, dibawakan oleh August Hamonangan, SH, MH, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta sekaligus Penasehat DPW GPIB.
August menekankan bahwa paham radikal dapat menyebar cepat melalui media sosial, sehingga siswa perlu dilatih berpikir kritis untuk membedakan informasi benar dan salah. Ia juga mendorong siswa mempromosikan nilai toleransi, kebhinekaan, dan gotong royong di sekolah maupun masyarakat.
Kepala SMAN 49 Jakarta, Siswanto, S.Pd, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.
"Mudah-mudahan anak-anak bisa saling berbagi informasi tentang pencegahan bullying dan kekerasan, sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan penuh karakter," ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh siswa kelas X dan XI, pengurus GPIB DPW DKI Jakarta, serta narasumber lainnya.
Ketua Umum GPIB, Ir. Agung Karang, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari roadshow penyuluhan ke berbagai sekolah di Jakarta hingga Februari 2026.
Dandy Capryanto, SH, MH, Ketua GPIB DPW DKI Jakarta menambahkan, kegiatan ini penting sebagai antisipasi munculnya bullying maupun radikalisme di lingkungan sekolah.