PANGKALPINANG – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyelesaikan pembangunan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri (STiAKIN) di Kawasan Tanjung Bunga, Air Itam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
Proyek ini rampung 100 persen pada September 2025, setelah dikerjakan dengan skema multiyears sejak Oktober 2024.
Pembangunan STiAKIN Pangkalpinang menelan biaya Rp46 miliar dan berada di atas lahan seluas 29.430 meter persegi untuk area kampus serta 5.392 meter persegi untuk area akses.
Baca Juga: Meneruskan Jejak dr. Adi Sucipto, dr. Arinal Pahlevi Ambil Alih Ketua IDI Babel Total luas bangunan mencapai 2.330 meter persegi, yang mencakup gedung rektorat, Klenteng Dacheng Dian, dua bangunan Qifudian, serta fasilitas pendukung seperti gerbang utama, kantor klenteng, area parkir, jogging track, pos jaga, dan power house.
Menurut Menteri PU, Dody Hanggodo, pembangunan infrastruktur pendidikan keagamaan merupakan bagian dari tugas kementeriannya untuk memastikan layanan pendidikan merata, inklusif, dan berkualitas.
"Kami berharap, lembaga pendidikan tinggi keagamaan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta memperkuat moderasi beragama," ujar Dody, Sabtu (15/11/2025).
Bangka Belitung dipilih sebagai lokasi pembangunan STiAKIN karena provinsi ini memiliki salah satu populasi umat Khonghucu terbesar di Indonesia, sekaligus memenuhi kebutuhan pusat pendidikan Khonghucu yang representatif.
STiAKIN diharapkan menjadi pusat pengembangan pendidikan Khonghucu modern, inklusif, dan berdaya saing.
Selain itu, kampus ini diharapkan mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, sekaligus memperkuat pendidikan tinggi keagamaan di wilayah Sumatera bagian selatan.
Dengan rampungnya STiAKIN Pangkalpinang, Indonesia kini memiliki Sekolah Tinggi Negeri Khonghucu pertama, yang menjadi simbol komitmen pemerintah dalam menyediakan pendidikan beragama yang berkualitas, modern, dan terbuka bagi semua.*
(vo/ad)