CIREBON -Lima orang guru di SMAN 7 Kota Cirebon, Jawa Barat, terindikasi melakukan aksi intimidasi dan perundungan terhadap sejumlah pelajar. Aksi ini diduga berkaitan dengan protes yang dilakukan oleh para pelajar terkait kegagalan mereka dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), serta upaya membongkar dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang diduga untuk kepentingan partai politik.
Wakil Kepala Bidang Humas SMAN 7 Kota Cirebon, Undang Ahmad Hidayat, mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah menerima laporan dari beberapa orangtua siswa mengenai intimidasi yang dialami oleh anak-anak mereka. "Ada lima orang guru yang terindikasi melakukan intimidasi, yang sudah dipanggil oleh pihak sekolah untuk klarifikasi," jelas Undang dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (18/2/2025) siang.
Dalam penjelasan lebih lanjut, Undang mengatakan bahwa sejumlah pelajar merasa terintimidasi lewat pesan-pesan dalam aplikasi chat, serta sindiran yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas. Intimidasi ini juga ditemukan tidak hanya di satu kelas, namun tersebar di beberapa kelas lainnya.
"Contohnya, ada siswa yang menerima chat tidak mengenakkan dari seorang guru yang berujung pada debat. Kami mengimbau para guru untuk tidak melakukan debat di chat dengan siswa atau orangtua," tambah Undang.