MEDAN -Ratusan siswa SMK Negeri 10 Medan menggelar aksi demonstrasi di dalam area sekolah pada Kamis (6/2/2025), setelah mereka dinyatakan tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Para siswa dan wali murid menuntut agar pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian yang menyebabkan mereka kehilangan kesempatan untuk mendaftar SNBP.
Salah satu wali murid, Bangun Sitohang, menjelaskan bahwa kesempatan untuk mengikuti SNBP adalah kesempatan yang sangat penting, terutama karena hanya ada satu kesempatan untuk tahun ini. "Mereka sudah mengakui kesalahan yang terjadi dan berharap pihak sekolah bertanggung jawab," katanya.
Selama mediasi, pihak sekolah diminta untuk berangkat ke Jakarta pada hari berikutnya untuk mengurus masalah ini dan membuka kembali link pendaftaran. Surat perjanjian hasil mediasi itu kemudian ditandatangani oleh kedua pihak.
Bangun juga menyebutkan bahwa orang tua siswa sudah mengingatkan pihak sekolah tentang masalah ini sejak Desember 2024. Namun, pihak sekolah tidak bekerja maksimal hingga akhirnya masalah tersebut terjadi. "Kita sudah mengingatkan pihak sekolah sejak Desember, tapi mereka tidak maksimal," tambahnya.