Pemerintah Akan Umumkan Keputusan Libur Sekolah Selama Ramadan 2025, Tiga Opsi Ditawarkan

BITVonline.com - Jumat, 17 Januari 2025 11:42 WIB

JAKARTA – Pemerintah segera mengumumkan keputusan terkait wacana libur sekolah selama bulan puasa Ramadan 1446 H / 2025 M. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebutkan bahwa keputusan tersebut masih dibahas lintas kementerian dan akan diumumkan setelah surat edaran resmi keluar.

“Sudah kami bahas tadi malam lintas kementerian, tapi nanti pengumumannya tunggu sampai surat edarannya keluar ya,” ujar Abdul Mu’ti di Hotel Tavia, Jakarta, Rabu (15/1/2025). Pemerintah telah menyodorkan tiga skenario libur sekolah selama Ramadan 2025, yang masing-masing memiliki pendapat berbeda dari orang tua dan masyarakat:

Libur Satu Bulan PenuhSekolah diliburkan selama bulan puasa dan kegiatan belajar-mengajar digantikan dengan kegiatan keagamaan.Libur Beberapa HariSekolah libur beberapa hari saja selama bulan puasa.Tidak Ada Libur Sama SekaliSekolah tetap beroperasi seperti biasa tanpa ada libur khusus selama Ramadan.

Salah satu wali murid, Een Wiji, mengungkapkan lebih setuju jika libur hanya diberikan beberapa hari. Menurutnya, anak-anak yang baru berpuasa di awal Ramadan sering merasa lemas dan kelelahan, sehingga libur beberapa hari dianggap lebih bijak untuk memberi mereka kesempatan beradaptasi tanpa kehilangan banyak waktu belajar.

“Libur beberapa hari menurut saya adalah keputusan yang bijak untuk mereka agar bisa membiasakan diri berpuasa, tetapi masih tetap bisa beraktivitas,” ujar Een. Di sisi lain, Fadila, ibu rumah tangga dan wali murid lainnya, mendukung opsi libur satu bulan penuh. Ia berpendapat bahwa selama berpuasa, anak-anak lebih sulit fokus pada pembelajaran di sekolah dan lebih baik jika mereka diberi kesempatan beristirahat untuk menyempurnakan latihan berpuasa.

“Dengan keadaan berpuasa, anak-anak juga nggak akan fokus untuk mengikuti pembelajaran di sekolah. Lebih baik mereka diliburkan dan diberi tugas di rumah,” kata Fadila. Pendeta Darwin Darmawan, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), mengingatkan agar pemerintah menggodok kebijakan ini dengan matang.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, menyarankan agar pemerintah mengubah format pembelajaran selama Ramadan, seperti mengurangi jam pelajaran dan mengadakan program kerohanian, seperti pesantren kilat atau kegiatan pendidikan karakter yang bisa diterapkan di seluruh sekolah, baik yang mayoritas Muslim maupun non-Muslim.

(christie)

Editor
:
Sumber
:

Tag:

Berita Terkait

Pendidikan

Bersiap Mudik Lebaran 2025: Diskon Tiket Pesawat Sudah Dalam Pembahasan

Pendidikan

Pasar Bebas Tanpa Pengawasan: Neraka bagi Konsumen, Surga bagi Pedagang di Indonesia

Pendidikan

Aisyiah Tidak Anjurkan Khitan untuk Perempuan

Pendidikan

Khasiat Teh Bunga Telang untuk Kesehatan: Manfaat dan Efek Positif bagi Tubuh

Pendidikan

Prakiraan Cuaca Jawa Tengah, Rabu 12 Februari 2025: Hujan Ringan dan Cuaca Berawan Dominasi Wilayah

Pendidikan

Geopark Kaldera Toba Siap Mendapatkan Kartu Hijau