SEMARANG- Dalam debat kedua Pilgub Jawa Tengah 2024, Calon Gubernur Andika Perkasa mengungkapkan rencananya untuk mengatasi masalah blank spot di wilayah pedesaan yang masih kesulitan mendapatkan akses internet yang layak. Andika mengungkapkan bahwa sekitar 7.000 desa di Jateng masih terhambat oleh keterbatasan akses internet, yang berdampak pada perkembangan ekonomi dan pendidikan di daerah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Andika menjelaskan bahwa ia akan menggunakan teknologi satelit komunikasi (satkom) untuk menyediakan akses internet di seluruh desa di Jawa Tengah. Menurut Andika, pemanfaatan satelit komunikasi adalah solusi efektif untuk mengatasi masalah jaringan yang belum merata, terutama di wilayah pedesaan yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet konvensional.
“Ketersediaan koneksi internet di desa sangat penting untuk mendukung perkembangan ekonomi dan pendidikan. Kami memiliki catatan bahwa sekitar 7.000 desa di Jateng belum memiliki koneksi internet yang baik, dan kami berkomitmen untuk mengatasi hal ini,” ujar Andika dalam debat yang digelar di MAC Semarang, Minggu (10/11/2024).
Andika menambahkan, salah satu prioritasnya adalah menggelar akses internet minimal satu titik di setiap desa. Ia berencana untuk menyiapkan anggaran khusus agar seluruh desa di Jateng bisa terhubung dengan internet yang cepat dan stabil. Dengan memanfaatkan teknologi satelit, Andika percaya dapat mempercepat pemerataan konektivitas internet, yang akan sangat mendukung perkembangan ekonomi digital di daerah-daerah terpencil.
“Dengan teknologi satelit komunikasi, kami yakin dapat memperluas akses internet di desa-desa yang selama ini terkendala. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan pemerataan teknologi di seluruh wilayah Jawa Tengah,” tegas Andika.
Selain menyediakan akses internet, Andika juga menekankan pentingnya pelatihan sumber daya manusia (SDM) untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Ia mengungkapkan bahwa banyak masyarakat desa yang belum sepenuhnya memahami cara menggunakan internet dengan baik, meskipun mereka sudah memiliki perangkat seperti ponsel atau tablet.
“Sekarang, kita tidak hanya menyediakan akses, tetapi juga memberikan pelatihan agar masyarakat desa dapat memanfaatkan internet dengan optimal. Pelatihan ini penting agar mereka bisa belajar dan berkembang di dunia digital,” tambahnya.
Andika berharap program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah, tetapi juga memberi peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang dengan memanfaatkan teknologi digital.
Dengan komitmen Andika untuk mempercepat pemerataan akses internet, ia berharap dapat meningkatkan daya saing masyarakat Jawa Tengah di tingkat nasional maupun global. Akses internet yang lebih merata akan membuka peluang besar untuk sektor pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan yang lebih efisien.
“Dengan internet yang terjangkau di setiap desa, warga bisa mengakses informasi, belajar, hingga memperluas pasar bagi produk-produk lokal. Ini akan berdampak positif pada perekonomian dan kualitas hidup masyarakat,” ujar Andika.(JOHANSIRAIT)