PEKANBARU- Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekanbaru pada 17 November 2024 mendatang semakin dekat. Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, mengimbau seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait untuk bekerja sama demi menciptakan Pilkada yang damai, jujur, dan adil. Risnandar menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjaga stabilitas politik di Pekanbaru, serta menekankan netralitas ASN dalam rangkaian Pilkada Serentak 2024.
Dalam sambutannya, Risnandar menyatakan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada merupakan tanggung jawab bersama. “Kami mengajak semua pihak untuk bahu-membahu menjaga stabilitas politik pada Pilkada Serentak 2024. Kita bekerja sama dengan berbagai stakeholder, mulai dari penyelenggara pemilu, aparat keamanan, hingga lembaga masyarakat, untuk mengawal tahapan demi tahapan Pilkada agar tidak ada kendala,” ujar Risnandar saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Kamis (14/11/2024).
Pj Wali Kota Pekanbaru juga menegaskan pentingnya menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam Pilkada 2024. Menurutnya, ASN harus berperan sebagai pelayan publik yang tidak terlibat dalam politik praktis. “Kami selalu mengimbau dan mengingatkan kepada seluruh jajaran ASN di Pemko Pekanbaru untuk menjaga netralitas dan tidak terlibat dalam politik praktis pada Pilkada 2024. Netralitas ASN adalah kunci untuk menciptakan suasana yang sejuk dan kondusif selama Pilkada,” tegasnya.
Risnandar menambahkan bahwa Pemkot Pekanbaru berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap ASN menjaga integritas dan tidak memberikan dukungan terbuka pada salah satu pasangan calon (paslon). Hal ini, menurutnya, penting untuk menghindari konflik kepentingan dan menciptakan Pilkada yang berlangsung transparan dan akuntabel.
Dalam upaya mewujudkan Pilkada yang damai, berbagai tokoh masyarakat dan lembaga adat juga turut menyuarakan pentingnya menjaga suasana kondusif. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru, Dahlan Jamil, mengimbau masyarakat untuk saling menghargai perbedaan dan pilihan politik masing-masing. “Mari kita laksanakan Pilkada ini secara jujur dan adil oleh semua pihak, baik masyarakat maupun penyelenggaranya sendiri. Jangan melakukan kecurangan, dan kepada tim sukses juga jangan sampai memprovokasi. Berpolitik yang santun dan hormati perbedaan,” katanya.
Senada dengan itu, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf, mengajak masyarakat untuk mengikuti aturan yang berlaku selama pelaksanaan Pilkada. “Marilah kita ikuti aturan yang ada dan mendukung langkah-langkah yang diambil oleh aparat keamanan. LAM Riau akan terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kedamaian,” ujar Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf.
Sementara itu, Ketua LAMR Kota Pekanbaru, Datuk Seri Muspidauan, berharap agar semua pihak ikut andil dalam menciptakan suasana yang damai dan sejuk selama perhelatan Pilkada. “Mari kita junjung tinggi adab dan sopan santun dalam pelaksanaan Pilkada ini. Kita kedepankan kebersamaan dan persaudaraan,” ucap Datuk Seri Muspidauan.
Tak hanya dari kalangan tokoh masyarakat, seruan untuk berpartisipasi dalam Pilkada juga datang dari tokoh agama. Pendeta Rikson Sitorus, seorang tokoh Kristen, mengimbau umat Kristiani untuk ikut serta dalam proses demokrasi. “Kami mengimbau umat Kristen untuk ikut memilih, menyalurkan hak suara mereka di bilik suara nanti. Partisipasi aktif dalam Pilkada adalah tanggung jawab kita sebagai warga negara,” ujar Pendeta Rikson Sitorus.
Dengan sinergi berbagai pihak dan komitmen untuk menjaga netralitas, diharapkan Pilkada 2024 di Pekanbaru bisa berjalan dengan lancar, aman, dan damai. Semua elemen masyarakat, mulai dari penyelenggara, aparat keamanan, hingga warga Pekanbaru, diajak untuk menciptakan Pilkada yang mencerminkan kedewasaan berpolitik dan rasa persaudaraan antar sesama.
Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar mengingatkan agar hasil Pilkada nantinya dapat diterima oleh semua pihak. “Apapun hasil Pilkada nanti, kita harus menghormati hasil tersebut, karena itu adalah pilihan yang sudah melewati proses yang sah dan demokratis,” tutupnya.(JOHANSIRAIT)