Jakarta – Ketua Tim Pemenangan Bobby Nasution-Surya, Hinca Pandjaitan, menanggapi dengan tenang rencana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) yang akan melaporkan dugaan kecurangan dalam Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024 ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Hinca menegaskan bahwa pihaknya siap menghadapi laporan tersebut dan mengikuti proses yang berlaku.
“Biasa saja. Kita hadapi,” ujar Hinca kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/11/2024). Ia menegaskan bahwa kubu Bobby-Surya siap untuk mengikuti mekanisme hukum yang ada, dan mengundang PDI Perjuangan untuk membuktikan tuduhan kecurangan yang mereka anggap terjadi selama proses Pilkada Sumut.
Hinca juga menambahkan bahwa pihaknya tidak merasa khawatir dengan laporan tersebut dan yakin bahwa proses Pilkada telah berlangsung sesuai dengan aturan yang berlaku. “Proses yang ada kita ikuti. Silahkan saja. Siapa yang mendalilkan, dia membuktikan,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa partainya telah mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan dalam Pilkada Sumut. Djarot menyebutkan bahwa ada sejumlah bukti yang telah dikumpulkan, seperti rekaman video dan surat-menyurat, yang akan dilaporkan kepada Bawaslu.
“Teman-teman di Sumatera Utara sudah mengumpulkan bukti-bukti baik itu beberapa bentuk video rekaman kemudian surat-menyurat, rencananya semua akan dilaporkan kepada Bawaslu,” kata Djarot dalam konferensi pers di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Menurut Djarot, meskipun kemenangan dan kekalahan dalam Pilkada merupakan hal yang wajar dalam demokrasi, pihaknya mempersoalkan metode yang digunakan untuk meraih kemenangan. Ia menilai bahwa dalam memenangkan proses demokrasi, nilai-nilai demokrasi dan norma negara harus dijaga dengan baik. Djarot juga menyoroti masalah etika moral yang harus ada dalam setiap pihak yang terlibat dalam pemilihan.
Djarot mengungkapkan bahwa dugaan kecurangan yang dimaksud oleh PDI Perjuangan melibatkan penggunaan bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran. Selain itu, Djarot juga menyebutkan adanya tekanan yang diberikan kepada pasangan calon usungan PDI Perjuangan, yaitu Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
“Bahkan di dalam pemilihan wali kota Medan, kami juga mencatat adanya sisi-sisi gelap demokrasi yang terjadi,” tambah Djarot.
Meskipun demikian, Hinca Pandjaitan menegaskan bahwa pihaknya tetap yakin bahwa Pilkada Sumut telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku, serta menyambut baik proses hukum yang sedang berlangsung.
(JOHANSIRAIT)