JAKARTA – Ribuan massa aksi dari kalangan buruh dan mahasiswa berencana untuk melakukan unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, menyuarakan dugaan kecurangan dalam Pemilihan Umum 2024.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan bahwa rencana tersebut melibatkan beberapa elemen yang akan menyampaikan aspirasinya di kedua lokasi tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Polda Metro Jaya menurunkan sebanyak 1.758 personel keamanan yang ditempatkan di sekitar wilayah KPU dan Bawaslu.
Langkah pengamanan ini juga melibatkan penutupan arus lalu lintas di depan Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat, guna memberikan ruang bagi penyampaian aspirasi massa dan memastikan ketertiban di lokasi tersebut. Pengamanan juga dilakukan untuk menghindari gangguan terhadap pengguna jalan lainnya.
Kombes Susatyo menegaskan bahwa pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan jika massa aksi sudah sangat banyak sehingga hampir menutup seluruh ruas jalan di sekitar Gedung Bawaslu. Pengalihan tersebut direncanakan dari Bundaran HI menuju Monas, sebagai upaya untuk memastikan kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa ini merupakan bagian dari dinamika politik pasca-Pemilu 2024 di Indonesia, di mana sejumlah pihak menyuarakan dugaan kecurangan dan memperjuangkan keadilan dalam proses demokrasi. Kehadiran massa aksi di depan KPU dan Bawaslu merupakan bentuk ekspresi dari hak konstitusional untuk menyampaikan pendapat secara damai.
(FZ/011)