JAKARTA -Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan kesiapan PDI-P dalam menghadapi potensi konflik politik terkait pengesahan hak angket DPR RI untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dalam acara Demos Festival di Hotel Akmani, Jakarta, Ganjar secara virtual menyampaikan keyakinannya bahwa proses pengesahan hak angket tidak akan berjalan mulus karena akan melibatkan berbagai pihak dengan kepentingan yang beragam.
“Sebuah proses yang cukup panjang dan saya kira nanti tidak berjalan mulus-mulus saja karena pasti ada cerita yang setuju dan tidak setuju dan kemudian dibikin cerita-cerita yang makin meriah agar hak angket berjalan atau tidak berjalan,” ujar Ganjar.
Ganjar menegaskan bahwa PDI-P telah menyiapkan segala kemungkinan dan siap menghadapi dinamika politik yang akan terjadi di parlemen. Dia menyadari bahwa akan ada politik interplay yang akan terjadi, dan timnya telah menyiapkan diri untuk menghadapinya.
Selain melalui jalur politik dengan hak angket DPR RI, Ganjar juga mengungkapkan bahwa timnya sedang mengumpulkan berbagai data perolehan suara untuk memiliki data pembanding dengan perolehan yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Menurutnya, data ini sangat penting sebelum pengumuman hasil Pemilu 2024.
Namun, langkah Ganjar tidak hanya terbatas pada jalur politik. Timnya juga tengah bekerja keras untuk mengumpulkan berbagai fakta di lapangan terkait dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Ganjar mengklaim telah mendapatkan cerita dari pendukungnya yang mengalami intimidasi dari aparat negara, serta menemukan indikasi kecurangan untuk memenangkan pasangan calon tertentu dengan sejumlah imbalan. Fakta-fakta ini semakin banyak ditemukan oleh timnya saat ini.
Dengan adanya upaya ini, Ganjar berharap bahwa kecurangan dalam Pemilu 2024 dapat diungkap dan ditindaklanjuti secara adil dan transparan. Namun, perjalanan menuju pengungkapan kebenaran tidaklah mudah, dan Ganjar bersama timnya siap menghadapi segala tantangan yang mungkin terjadi.
(K/09)