MEDAN – Pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Utara (Sumut), Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) berencana membangun 2.000 unit rumah bagi warga terdampak.
Hal itu disampaikan Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution, dalam rapat virtual bersama Bupati dan Wali Kota, dikutip dari akun Instagram resmi Bobby Nasution, Kamis malam (11/12/2025).
"Kementerian PKP akan membantu Sumatera Utara kurang lebih 2.000 unit rumah, yang siap dibangun secara langsung, sumbangan dari pengusaha di wilayah Indonesia," ujar Bobby Nasution.
Baca Juga: Pemprov Sumut Siapkan Skema Pembongkaran Bantuan Kementan di Belawan, Pelindo Pastikan Fasilitas Optimal Rencana pembangunan ini akan difokuskan pada hunian tetap (Hutap), bukan hunian sementara.
Lokasi pembangunan diprioritaskan di daerah yang terdampak parah, antara lain Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Bobby Nasution menekankan pentingnya kepala daerah tetap berada di wilayah terdampak untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan maksimal.
"Jangan tinggalkan daerahnya dulu, tetap semangat karena bapak Bupati dan Wali Kota yang paling tahu dan menjadi garda terdepan," katanya.
Pemprov Sumut memperkirakan kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 9,98 triliun, mencakup berbagai sektor.
Infrastruktur yang terdampak antara lain 23 ruas jalan nasional dan 3 jembatan, 25 ruas jalan dan 5 jembatan provinsi.
Di sektor pertanian, kerusakan meliputi saluran irigasi sepanjang 4.359 meter, 26 titik tanggul, lahan pertanian seluas 38.878 hektare, serta puso 5.750 hektare.
Sektor perkebunan dan peternakan juga terdampak signifikan, dengan 28.328 hektare perkebunan dan 161.949 ekor ternak.
Selain itu, bencana juga merusak 397 unit sekolah, 18 rumah sakit, 25 puskesmas, 19 puskesmas pembantu, 9 polindes, 99.169 unit rumah, dan 131 rumah ibadah di Sumut.