MEDAN — Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution memperkirakan total kerugian akibat bencana banjir, tanah longsor, dan banjir bandang yang melanda 18 kabupaten/kota di provinsi itu mencapai Rp9,98 triliun lebih.
Angka tersebut mencakup kerusakan di berbagai sektor, mulai dari infrastruktur hingga rumah warga, pendidikan, dan kesehatan.
"Angka Rp9,98 triliun lebih itu merupakan total kerusakan keseluruhan di wilayah Sumatera Utara," kata Bobby Nasution di Posko Bencana Alam Tanggap Darurat Banjir, Tanah Longsor, dan Gempa Provinsi Sumatera Utara, Senin (8/12/2025).
Baca Juga: Rico Waas Pertimbangkan Perpanjangan Status Tanggap Darurat Pascabanjir Medan Bobby menyatakan, Pemprov Sumut akan terus mempercepat proses penanganan dan pemulihan pascabanjir serta tanah longsor.
"Kami berupaya penuh agar dampak bencana ini dapat segera diatasi," ujarnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan, sektor infrastruktur mengalami kerusakan parah, termasuk 23 ruas jalan nasional, 3 jembatan nasional, 25 ruas jalan dan 5 unit jembatan provinsi.
Di sektor pertanian, tercatat 38.878 hektare sawah puso, saluran irigasi sepanjang 4.359 meter, 26 titik tanggul, serta kerusakan pada perkebunan seluas 28.328 hektare dan 161.949 ekor ternak.
Sektor pendidikan dan kesehatan juga terdampak. Tercatat 397 sekolah rusak, terdiri atas SMA, SMK, SLB, SMP, dan SD.
Sementara fasilitas kesehatan meliputi 18 rumah sakit, 25 Puskesmas, 19 Puskesmas pembantu, dan 9 polindes yang mengalami kerusakan.
Di sektor perumahan, 99.169 unit rumah terdampak bencana, serta 131 rumah ibadah turut mengalami kerusakan.
Data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut menunjukkan 1.585.576 jiwa terdampak, 42.643 pengungsi, 650 korban luka-luka, 338 meninggal dunia, dan 136 orang masih hilang.
Bobby Nasution menegaskan, upaya pencarian korban yang hilang tetap dilakukan.