JAKARTA– Kebijakan pro-rakyat di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai menunjukkan hasil nyata setelah satu tahun berjalan.
Pemerintah menegaskan fokus kebijakan bukan hanya pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan keterampilan tenaga kerja dan pemerataan manfaat ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut langkah transformasi di sektor ESDM telah membawa perubahan signifikan dalam struktur ekonomi nasional sekaligus memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM).
Baca Juga: PT Bukit Asam Sesuaikan RKAB 2026, Siap Hadapi Aturan Baru ESDM "Transformasi ini tidak hanya berdampak pada perubahan struktur ekonomi, tetapi juga perbaikan mutu manusia sebagai subyek pembangunan," ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (21/10).
Kementerian ESDM melaporkan telah memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada puluhan ribu tenaga kerja di sektor energi dan pertambangan. Program ini dirancang untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan industri energi masa depan.
Hasilnya, hingga 2025 tercipta lebih dari 276 ribu peluang kerja baru yang tersebar di berbagai proyek hilirisasi di seluruh Indonesia.
Pemerintah juga memastikan proyek-proyek strategis ESDM tidak hanya terpusat di kawasan industri besar, tetapi juga di daerah-daerah agar dampak ekonominya lebih merata.
"Aneka program ESDM kini membuat ibu-ibu bisa menjahit hingga malam, anak-anak belajar dengan cahaya terang, dan nelayan hasil tangkapannya lebih awet," kata Bahlil menggambarkan manfaat langsung pembangunan bagi masyarakat.
Transformasi di sektor ESDM turut berkontribusi positif terhadap penerimaan negara dan peningkatan kepercayaan investor.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM hingga semester I 2025 mencapai Rp183,3 triliun, atau 71,99 persen dari target tahun ini.
Kontribusi terbesar berasal dari subsektor mineral dan batubara sebesar Rp100,2 triliun dan minyak dan gas bumi sebesar Rp73,3 triliun.
Sementara itu, realisasi investasi sektor ESDM hingga Agustus 2025 tercatat USD 17,20 miliar, tumbuh 8,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (USD 15,85 miliar). Pertumbuhan investasi ini didorong oleh sektor migas (USD 10,22 miliar) dan minerba (USD 3,80 miliar).