TAPSEL -Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Gus Irawan Pasaribu, S.E., Ak., M.M., CA, menyatakan dukungannya terhadap program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan saat menghadiri Sosialisasi dan Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat serta Dialog Pilar Sosial yang digelar di Aula Raja Inal Siregar, Lantai 2 Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Pangeran Diponegoro No. 30, Medan, Jumat (11/4/2025).
Bupati Tapsel hadir didampingi oleh Sekretaris Daerah Tapsel Sofyan Adil Siregar, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Sosial, dan Kepala Dinas Pendidikan.
Acara tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Drs. Saifullah Yusuf, dan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara serta para kepala daerah se-Sumatera Utara.
Dalam pidatonya, Mensos Saifullah Yusuf menegaskan bahwa pembentukan Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis pemerintah dalam memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, khususnya di daerah terpencil.
"Pendirian Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan layak bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Kami berharap pertengahan tahun ini Sekolah Rakyat sudah mulai menerima murid baru di Sumatera Utara," ujar Saifullah.
Menteri Sosial menyebutkan bahwa pada tahap awal, pemerintah menargetkan pembangunan 50 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.
Pembangunan ini akan dilanjutkan hingga mencapai target 200 sekolah dalam tahun ajaran 2025/2026. Sekolah ini akan dibangun dalam bentuk asrama dengan fasilitas lengkap, mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SMA.
Setiap sekolah nantinya ditargetkan mampu menampung hingga 1.000 siswa dan berdiri di atas lahan seluas 5 hingga 10 hektare.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, melalui instruksi yang disampaikan Mensos, menekankan lima poin penting dalam program Sekolah Rakyat, yaitu:
Membuka akses pendidikan seluas-luasnya untuk anak-anak dari keluarga miskin.