SUMUT -Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Agus Fatoni, turut ambil bagian dalam peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2024 yang digelar pada Kamis (19/12) di Pantai Romantis, Desa Sei Nagalawan, Serdang Bedagai. Dalam acara tersebut, Agus Fatoni menanam pohon mangrove yang sebelumnya telah diberkati oleh Sri Paus Fransiskus saat kunjungan beliau ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Pohon mangrove yang ditanam di pantai tersebut merupakan bagian dari inisiatif penanaman simbolis yang melibatkan lima pohon mangrove di beberapa lokasi di Indonesia. Pohon-pohon ini ditanam sebagai simbol dari lima sila dalam Pancasila, dengan lokasi penanaman yang tersebar di Jakarta, Bali, Sumut, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam sambutannya, Agus Fatoni menekankan pentingnya penanaman pohon sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. “Penanaman mangrove ini selain melestarikan lingkungan, melindungi daratan, juga bisa menyejahterakan masyarakat dengan wisata mangrovenya,” ujar Agus Fatoni.
Pj Gubernur juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif dalam gerakan penanaman pohon, baik secara individu maupun melalui kolaborasi dengan instansi terkait. “Kita akan terus galakkan gerakan ini, baik itu bersama masyarakat maupun bersama-sama dengan instansi lain,” tambahnya.
Kegiatan penanaman pohon mangrove di kawasan Pantai Romantis ini dilakukan di atas lahan seluas 20,8 hektare yang dikelola oleh kelompok tani melalui tata kelola perhutanan sosial. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut, Yuliani Siregar, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperingati HMPI tingkat Provinsi Sumut tahun 2024 sekaligus mendorong pelestarian hutan mangrove yang menjadi sumber kehidupan bagi banyak masyarakat.
“Inilah wujud hutan lestari dan masyarakat sejahtera. Sebagai informasi, luas hutan mangrove di Sumut sekitar 100 ribu hektare, dengan kondisi eksisting sekitar 50 ribu hektare. Banyak lahan mangrove yang diduduki masyarakat untuk berbagai peruntukan,” kata Yuliani.
Menurut Yuliani, banyaknya lahan mangrove yang beralih fungsi menjadi tambak atau pemukiman, menjadi tantangan dalam upaya pelestarian mangrove. Oleh karena itu, pihaknya membentuk kelompok tani untuk menjaga dan mengelola hutan mangrove tersebut dengan prinsip keberlanjutan.
Setelah penanaman pohon mangrove, Pj Gubernur Agus Fatoni bersama Yuliani Siregar dan rombongan meninjau berbagai produk hasil olahan dari kelompok tani dan masyarakat setempat. Di antaranya adalah hasil olahan mangrove, gula nipah, serta produk-produk daur ulang sampah yang dikelola secara mandiri oleh warga.
Dengan langkah ini, diharapkan hutan mangrove di Sumut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, memberikan keuntungan ekonomi, dan tetap melindungi lingkungan. “Ini adalah contoh pengelolaan sumber daya alam yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestariannya,” pungkas Agus Fatoni.
Penanaman pohon mangrove yang diberkati Paus Fransiskus ini menjadi simbol kuat komitmen Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem mangrove yang memiliki peran penting dalam mencegah abrasi pantai dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Gerakan ini sejalan dengan program nasional untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup, sekaligus memperkuat ekonomi berbasis ekowisata yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
(N/014)