JAKARTA -Ketua DPR Puan Maharani menanggapi tegas penemuan 59 titik ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang baru-baru ini diungkap oleh pihak kepolisian.
Puan mendesak aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki dan mengusut tuntas kasus ini, termasuk mengungkap asal-usul serta alasan mengapa ladang ganja bisa tumbuh di kawasan yang seharusnya dilindungi tersebut.
"Saya meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki, menindaklanjuti, dan mengungkap asal-usul serta alasan mengapa hal ini bisa terjadi," ujar Puan dalam keterangannya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Puan juga menegaskan bahwa kejadian serupa tidak boleh terulang di masa depan.
Ia menambahkan bahwa penemuan ladang ganja ini merupakan sebuah peringatan bahwa pengawasan terhadap kawasan konservasi perlu diperketat.
Penemuan ladang ganja ini pertama kali diungkap oleh Kepolisian Resor (Polres) Lumajang.
Ladang tersebut terletak di zona rimba kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tepatnya di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Luas ladang diperkirakan kurang dari satu hektare.
Sebagai hasil dari pengembangan kasus ini, Polres Lumajang telah menetapkan empat tersangka yang diduga terlibat dalam aktivitas ilegal ini.
Para tersangka merupakan warga setempat dari Desa Argosari.
Puan menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap kawasan konservasi seperti TNBTS untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
(bs/n14)