JAKARTA -Pengamat politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) memiliki kekuatan politik yang memadai untuk mendirikan partai baru.
Hal ini terkait dengan wacana pembentukan Partai Super Tbk, yang disampaikan oleh Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, setelah bertemu dengan Jokowi beberapa waktu lalu.
Adi Prayitno menyebutkan bahwa Jokowi memiliki mesin politik yang cukup kuat untuk mendirikan partai baru.
Menurut Adi, perjalanan politik Jokowi yang dimulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden Indonesia selama dua periode, memberikan Jokowi jaringan relawan, tim sukses, dan basis pendukung yang solid.
"Jokowi punya segala-galanya untuk mendirikan partai politik baru. Mesin politik yang dibangun melalui pengalaman panjangnya di dunia politik menjadi modal besar untuk itu," ujar Adi, Sabtu (8/3/2025).
Adi menjelaskan bahwa jika Jokowi serius ingin mendirikan partai baru, semua elemen yang diperlukan sudah ada, dan tinggal dideklarasikan saja.
Namun, ia juga menyatakan bahwa pembentukan Partai Super Tbk mungkin hanya sebatas wacana, yang sengaja dilontarkan untuk mengkritik kondisi partai-partai politik di Indonesia.
Salah satu kritik yang disoroti adalah banyaknya ketua umum partai yang dipilih secara aklamasi dan menjabat terlalu lama, sehingga regenerasi di internal partai-partai tersebut seakan terhambat.
"Ketua umum partai yang sudah lama menjabat, seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Muhaimin Iskandar, seakan-akan tidak ada orang lain lagi yang bisa memimpin. Regenerasi di partai tersebut seakan tidak berjalan," tambahnya.
Adi juga mengungkapkan bahwa gagasan Partai Super Tbk mungkin ditujukan untuk mengkritik dominasi keputusan politik yang terlalu banyak dikendalikan oleh segelintir orang di puncak kekuasaan partai, bukan oleh kader di bawahnya.
Sementara itu, Budi Arie Setiadi mengungkapkan dalam pertemuannya dengan Jokowi bahwa ide Partai Super Tbk merupakan sebuah konsep yang telah dipertimbangkan untuk menciptakan partai yang lebih inklusif dan terbuka.