SAMARINDA -Jembatan Mahakam 1 di Kota Samarinda kembali menjalani uji ketahanan setelah insiden tabrakan kapal tongkang bermuatan kayu pada 16 Februari 2025.
Sejak diresmikan pada 1986, jembatan yang menghubungkan pusat Kota Samarinda dengan Samarinda Seberang ini telah tertabrak kapal tongkang sebanyak 22 kali.
Pada Selasa, 4 Maret 2025, tim dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR, bersama Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Dinas PUPR, dan kepolisian, melakukan pengujian ketahanan struktur jembatan.
Tim menempatkan truk roda enam seberat 10 ton di atas jembatan untuk mengukur respons strukturnya.
"Tujuan kami adalah memastikan apakah jembatan ini masih cukup kaku dan tegar setelah berkali-kali mengalami benturan," ujar Prof. Priyo Suprobo, salah satu ahli teknik sipil yang terlibat dalam uji ketahanan tersebut.
Menurut Prof. Hidajat, ahli teknik sipil lainnya, meskipun fisik jembatan masih terlihat cukup baik, evaluasi lebih dalam tetap diperlukan untuk memastikan tidak ada perubahan struktur yang membahayakan.
"Kami harus mengevaluasi apakah ada degradasi kekuatan yang dapat mempengaruhi keselamatan jembatan," tambahnya.