JAKARTA -Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menerapkan kebijakan efisiensi anggaran sebesar Rp 306,69 triliun pada tahun 2025. Langkah ini dinilai sebagai peluang besar bagi sektor swasta untuk berperan lebih aktif dalam pembangunan nasional.
Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC), Arsjad Rasjid, menegaskan bahwa efisiensi ini bukan sekadar penghematan, melainkan upaya untuk meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran negara.
"Yang dilakukan oleh beliau (Presiden Prabowo) itu bukan hanya efisiensi. Yang beliau lakukan adalah efisiensi dan efektivitas. Effectiveness adalah yang mana nggak efisien dia ambil, ditaruh di tempat atau pos yang lebih efektif," ujar Arsjad dalam acara di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Salah satu contoh konkret yang ia soroti adalah program makan siang gratis yang digagas Prabowo. Menurutnya, program ini bukan sekadar bantuan sosial, tetapi memiliki dampak luas terhadap berbagai sektor.