PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengucapkan permintaan maaf atas peristiwa tidak menyenangkan yang dialami oleh seorang wisatawan asal Prancis di kawasan Bromo. Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Bambang Heri Wahjudi, menyampaikan permintaan maaf tersebut, menyatakan harapannya agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Wahjudi menegaskan bahwa peristiwa tersebut langsung ditangani melalui mediasi yang dipimpin oleh Kades Ngadisari, Sunaryono.
Pelaku yang dilaporkan oleh wisatawan Prancis tersebut merupakan warga Desa Ngadisari, dan telah menyatakan permohonan maaf tertulis serta diberikan pembinaan langsung oleh kepala desa setempat. Wahjudi juga mengajak warga lokal dan pelaku wisata untuk membantu dan melayani wisatawan asing dengan baik, demi menjaga nama baik pemda, dunia pariwisata, dan masyarakat Tengger sendiri.
Meskipun Pemkab Probolinggo sering menggelar bimbingan teknis bagi guide atau pemandu wisata, terlihat bahwa pemuda yang terlibat dalam insiden tersebut tidak pernah mengikuti bimtek yang digelar. Oleh karena itu, pemuda yang bersangkutan akan diikutsertakan dalam bimtek yang akan diselenggarakan di masa mendatang untuk mendapatkan pembekalan.
Menanggapi apakah akan mengirimkan surat permohonan maaf kepada Kedutaan Besar Prancis, Wahjudi menegaskan bahwa kedua belah pihak telah berdamai, sehingga masalah tersebut dianggap telah selesai. Wahjudi juga menyayangkan viralisasi peristiwa tersebut di media sosial, mengingat kejadian tersebut telah selesai sejak 12 Januari 2024 dan telah melibatkan pihak TNI dalam mediasi.
Sebelumnya, sebuah pengakuan viral di media sosial menyebutkan bahwa seorang wisatawan asal Prancis nyaris mengalami pelecehan seksual oleh seorang pemuda lokal saat melakukan kemping di kawasan Bromo. Wisatawan tersebut mengaku mendapatkan pertolongan dari warga setempat setelah melarikan diri ke permukiman desa.
(FZ/011)