JAKARTA -Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan sebuah kejadian menarik yang melibatkan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait ukuran rumah menteri di Ibu Kota Negara (IKN). Menurut Basuki, Luhut terkejut karena rumah menteri di IKN tergolong kecil.
Reaksi Luhut ini menimbulkan perdebatan terkait konsep dan ukuran rumah menteri di IKN. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menegaskan bahwa pembangunan rumah menteri tersebut telah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR.
“Ditjen Cipta Karya memiliki standar-standar yang memang mereka lakukan dengan standar-standar yang sedang berlangsung selama ini,” ujar Bambang kepada wartawan.
Meskipun demikian, Bambang juga menegaskan bahwa pandangan tentang ukuran rumah menteri di IKN adalah relatif. Menurutnya, hal ini telah dipertimbangkan dalam proses pembangunan.
“Jadi menurut saya sih relatif. Kan PU-nya standar-standar PUPR,” tambahnya.
Basuki sendiri menyampaikan bahwa rumah menteri bisa saja dibangun dengan ukuran yang lebih besar. Namun, dia memahami konsep pembangunan IKN yang mengusung tema compact city.
“Mestinya bisa dibesarkan. Tetapi dengan konsep compact city disesuaikan dengan desain pemenang sayembara,” ujarnya.
Polemik ini menyoroti berbagai pandangan terkait pembangunan IKN dan bagaimana rumah menteri seharusnya disusun dalam konteks tersebut. Meskipun ada perbedaan pendapat, yang jelas pembangunan IKN merupakan salah satu proyek besar yang membutuhkan pemikiran dan perencanaan yang matang dari semua pihak terkait.
(K/09)