JAKARTA – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo, menyarankan agar jamaah calon haji melakukan suntik vaksin influenza dan pneumonia secara mandiri sebelum berangkat ke tanah suci.
“Suntikan vaksin influenza dan pneumonia sangat disarankan bagi jamaah calon haji sebagai langkah pencegahan transmisi penularan, mengingat akan ada jutaan orang yang berkumpul di tanah suci,” ujar Liliek di Jakarta, Sabtu.
Menurut Liliek, pada tahun 2023 lalu, jumlah jamaah Indonesia yang harus dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) akibat kasus pneumonia mencapai 1.008 orang, sementara yang dirawat di rumah sakit di Arab Saudi sebanyak 240 orang.
“Pneumonia menjadi kasus terbanyak yang dialami jamaah pada tahun 2023,” ungkapnya.
Di samping itu, Pemerintah Indonesia akan memberikan vaksin Meningitis Meningokokus secara cuma-cuma kepada jamaah calon haji. Vaksin meningitis akan diberikan kepada jamaah saat proses pemvisaan.
Vaksinasi Meningitis Meningokokus dianggap sebagai suatu keharusan bagi mereka yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan visa haji, sebagai upaya pemberian perlindungan dan pencegahan terhadap penularan penyakit tersebut.
“Meningitis harus divaksin untuk memberikan perlindungan kepada jamaah agar kebal terhadap penyakit itu. Kita harus memperhatikan bahwa saat haji, jutaan orang dari seluruh dunia berkumpul,” tambahnya.
Khusus untuk jamaah asal Jawa Tengah dan Jawa Timur, pemerintah akan memberikan vaksin polio mengingat kasus tersebut sempat muncul di dua provinsi tersebut.
“Meskipun kasus polio tidak melibatkan jamaah, namun kita harus waspada terhadap kemungkinan penularannya, khususnya bagi orang-orang yang berkumpul di tanah suci,” tegas Liliek.
Dengan berbagai upaya vaksinasi ini, diharapkan jamaah calon haji dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih aman dan nyaman, serta terhindar dari risiko penyakit yang dapat mengganggu kesehatan mereka selama berada di tanah suci.
(k/09)