Terkendala Rekayasa Lalin, Bus di Terminal Kampung Rambutan Terlambat Saat Arus Mudik

BITVonline.com - Minggu, 14 April 2024 10:53 WIB

JAKARTA -Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, menjadi saksi betapa kompleksnya rekayasa arus lalu lintas saat arus mudik Lebaran tahun ini. Keterlambatan keberangkatan bus-bus dari terminal tersebut telah menjadi sorotan utama, menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh pengelola transportasi dan masyarakat pada umumnya.

Kepala Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan, Syamsul Mirwan, mengakui bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh implementasi rekayasa arus lalu lintas, seperti contraflow, one way, dan ganjil genap di sejumlah ruas jalan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi terhadap kemacetan yang biasanya terjadi selama masa arus mudik dan arus balik.

Meski para perusahaan otobus (PO) telah memiliki jadwal keberangkatan yang telah ditentukan, namun kenyataannya deretan bus tersebut terpaksa terlambat karena pembatasan lajur yang berlaku. “Karena one way dan contraflow, kendaraan hanya bisa pakai satu lajur busnya sehingga terjadi keterlambatan,” ungkap Syamsul. Hal ini tidak hanya memengaruhi keberangkatan penumpang pada kloter pertama, tetapi juga kloter-kloter berikutnya, terutama dari arah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Pemerintah bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan kepolisian telah menerapkan sejumlah kebijakan rekayasa lalu lintas, seperti contraflow, one way, dan ganjil-genap, yang bersifat situasional dan berdasarkan diskresi kepolisian. Meskipun tujuannya baik, yakni mengantisipasi kemacetan, namun implementasinya di lapangan menghadirkan tantangan tersendiri bagi para pengguna jalan.

Perlu diakui bahwa evaluasi terhadap kebijakan rekayasa arus lalu lintas ini menjadi penting. Sebagai bagian dari pembelajaran, pimpinan terkait perlu mengevaluasi unsur pengambilan regulasi angkutan lebaran untuk masa-masa mendatang. “Mungkin akan menjadi bahan evaluasi pimpinan terkait unsur pengambilan regulasi angkutan lebaran,” ujar Syamsul.

Dalam konteks ini, melibatkan berbagai pihak terkait seperti pengelola transportasi, pemerintah, dan masyarakat umumnya perlu dilakukan untuk menemukan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam menghadapi arus mudik dan arus balik di masa mendatang. Dengan demikian, diharapkan pengalaman keterlambatan ini dapat menjadi titik tolak bagi perbaikan sistem transportasi yang lebih baik di masa yang akan datang.

(N/014)

Editor
:
Sumber
:

Tag:

Berita Terkait

Pemerintahan

Rapat POKIR DPRD Nias Utara, Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2026

Pemerintahan

Visi Misi Nias Utara Tanggungjawab Seluruh Aparatur Daerah

Pemerintahan

Gagal SNBP, Siswa dan Orangtua SMKN 10 Medan Gelar Aksi Demo

Pemerintahan

Menkes Budi Gunadi Sadikin: Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tak Bisa Dihindari, Masyarakat Miskin Tetap Dijamin PBI

Pemerintahan

Jalur Wisata Gunung Bromo Kembali Normal Setelah Tertutup Longsor

Pemerintahan

Ratusan Siswa SMK Negeri 10 Medan Gagal Ikut SNBP, DPRD Sumut Gelar Rapat Dengar Pendapat