JAKARTA -Sebuah pernyataan dari politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menyoroti keinginan Gibran Rakabuming Raka untuk berkonsultasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, terkait pembentukan kabinet, telah menjadi sorotan dalam kancah politik nasional. Pasaribu menilai hal tersebut sebagai sekadar “gimik” semata, tanpa substansi yang tulus.
Menurut Pasaribu, upaya Gibran untuk berkonsultasi dengan Megawati adalah sebuah gimik belaka, yang dipandangnya sebagai komunikasi yang tidak mencerminkan ketulusan dan kejujuran. “Konsultasi terkait kabinet, menurut saya itu cuma gimik-gimik saja,” tegasnya. Dikatakan bahwa Megawati tidak akan merespons komunikasi semacam itu.
Pasaribu menambahkan bahwa komunikasi semacam itu hanya sekadar upaya untuk mencari perhatian tanpa makna yang sebenarnya. “Karena itu bukan gaya komunikasi yang tulus, jujur, itu cuma gimik-gimik yang enggak punya makna,” paparnya lebih lanjut.
Namun, dari sisi Gibran sendiri, ia menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada komunikasi langsung dengan Megawati terkait pertemuan tersebut. Meski demikian, ia tetap berkomitmen untuk mengumpulkan masukan dari sejumlah tokoh nasional, termasuk Megawati, terkait penyusunan kabinet di pemerintahan berikutnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan saran kepada Prabowo-Gibran untuk berhati-hati dalam memilih orang-orang yang akan masuk dalam pemerintahannya. Luhut menyarankan agar mereka tidak membawa “orang-orang toxic” ke dalam pemerintahan kelak.
Dalam konteks ini, upaya Gibran untuk mencari masukan dari berbagai pihak, termasuk Megawati, tampaknya mencerminkan keinginannya untuk membangun kabinet yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Namun, sorotan atas “gimik” komunikasi tersebut mengingatkan bahwa dalam politik, substansi dan kejujuran tetap menjadi hal yang sangat diharapkan oleh publik.
(N/014)